Pengusaha Truk Buka Suara Soal Program B35, Ada Kritik?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
07 March 2023 16:25
Bahan Bakar B35. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bahan Bakar B35. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah resmi menerapkan program Biodiesel 35 (B35) baru-baru ini, salah satunya bakal banyak diterapkan di kendaraan niaga seperti truk. Pabrikan truk pun buka suara mengenai kebijakan pemerintah tersebut.

Di sisi lain, Indonesia juga sudah menerapkan standar emisi Euro 4 yang baru dimulai 12 April 2022 lalu. Kedua kebijakan itu pun dianggap kontradiktif.

"Kalau bicara kontradiktif dengan euro 4 kira kira ya, tapi Euro 4 kira-kira ada konsumen yang bisa gunakan pertadex, saya tidak tahu bagaimana sesungguhnya bagaimana policy lainnya, yang jelas itu digunakan untuk bahan bakar yang kendaraan niaga beroperasi di Indonesia," kata Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Duljatmono dalam Media Gathering Mitsubishi Fuso, Senin (7/3/23).

Kebijakan B35 terbilang ekstrim karena menjadi satu-satunya di dunia pemanfaatan bahan bakar tersebut dengan mencapai 35%, sedangkan di negara lain rata-rata baru bisa mencapai 6-7%. Meski demikian, pabrikan bakal mengikuti peraturan apapun dari pemerintah, termasuk jika nantinya ada permintaan untuk upgrade ke Euro 5 hingga 6 yang belum diberlakukan di Indonesia.

"Kontradiktif, memang kebutuhannya berbeda kira-kira seperti itu. Euro 5 dan Euro 6, kalau bicara teknologi, teknologi Euro 6 dan euro 5 sudah siap, produknya sudah ada, tapi policynya masih di Euro 4, Euro 3, kita siap sukseskan regulasi yang diatur oleh pemerintah. Kalau pemerintah akan siapkan regulasi emisi yang lebih jernih, kita akan lakukan studi lagi. Kami sudah ada," ujar Duljatmono.

Mitsubishi Truck Fuso. (Dok. ktbfuso)Foto: Mitsubishi Truck Fuso. (Dok. ktbfuso)
Mitsubishi Truck Fuso. (Dok. ktbfuso)

Secara realistis jika melihat operasional kendaraan di pasar, maka populasi kendaraan Euro 4 masih tergolong lebih sedikit karena baru diproduksi April tahun lalu, sementara Euro 2 sudah sejak beberapa tahun silam.

"Karena populasi Euro 2 masih cukup besar, sebenarnya tidak ada masalah, kita juga support kebijakan itu. Namun untuk euro 4, karena sesuai requirement kita berharap pemerintah bisa meningkatkan spek bahan bakar agar sesuai kebutuhan Euro 4 juga, sehingga maksimal penggunaannya," sebutnya.

Sebagai catatan, saat ini belum ada biodiesel yang memenuhi standar Euro 4. Bahan bakar diesel dari Pertamina yang sudah memenuhi Euro 4 baru hanya Pertamina Dex. Hal ini menjadi tantangan bagi Indonesia untuk menyediakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

"Kendaraan yang diproduksi di Indonesia harus Euro 4 standard, ataupun emisi gas buangnya harus Euro 4. Dan untuk kendaraan solar, itu penggunaannya harus menggunakan Perta Dex di mana kandungan sulfurnya harus di bawah 50," kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi, dalam program Energy Corner Special B35 Implementation, yang disiarkan CNBC Indonesia.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Banjir' Protes, Larangan Truk 'Obesitas' Jadi Berlaku 2023?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular