Terungkap! Begini Kisah Sebelum Depo Plumpang Meledak

pgr, CNBC Indonesia
06 March 2023 09:12
Kebakaran di Kawasan Plumpang, Jakarta Utara, Jumat, 3/3/2023. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Kebakaran di Kawasan Plumpang, Jakarta Utara, Jumat, 3/3/2023. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Depo atau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Koja, Jakarta Utara, milik PT Pertamina (Persero) mengalami ledakan pada Jumat malam (3/3/2023). Saat ini kejadian kebakaran hebat itu masih diinvestigasi.

Terkungkap satu cerita oleh warga sebelum ledakan di Depo Plumpang, Pertamina mengalami ledakan.

Mengutip 20detik, seorang warga Plumpang bernama Jamaludin mengisahkan bahwa, sebelum terjadinya ledakan, yang pada saat itu cuaca di wilayah tersebut memang sedang hujan. Pada saat bersamaan, sekitar 30 menit atau 20 menit sebelum ledakan terjadi tercium bau bensin yang menyengat. "Sebelum ledakan memang ada bau bensin dan gas, warga yang ada di tanah merah itu sudah berlari-larian ke luar rumah. Selang beberapa waktu kemudian beberapa waktu kemudian, buammm, baru meledak," terang Jamaludin mengisahkan.

Dalam pernyataan persnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa kurang lebih jam 20.00 WIB sedang terjadi pengisian atau penerimaan minyak jenis Pertamax dari Balongan diterima di Depo Plumpang.

Pada saat proses pengisian BBM Pertamax tersebut, kata Listyo, terjadi gangguan teknis di lokasi. Hal itu menyebabkan munculkan tekanan kuat dan lantas terjadi kebakaran. "Kemudian terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan berlebih. Setelah itu, didapati peristiwa terbakar," ujar Listyo, Sabtu (4/3/2023)

Jenderal Sigit menjelaskan tim gabungan Polri masih mendalami sumber api yang memicu kebakaran. Jajaran Polri mengumpulkan saksi hingga rekaman kamera pengawasan di Depo Pertamina Plumpang. "Tentunya untuk mencari tahu sumber apinya dari mana ini sedang dilakukan pendalaman oleh tim," ucap Listyo Sigit.

"Saat ini kita sedang mengumpulkan saksi-saksi, kemudian CCTV, kemudian hal-hal yang kita perlukan yang sifatnya sangat teknis yang bisa kita nanti jelaskan secara scientific peristiwa yang sebenarnya khususnya terkait dengannya sumber api yang kemudian terjadinya kebakaran," imbuhnya

Investigasi

Saat ini pihak pemerintah maupun PT Pertamina (Persero) mendukung penuh investigasi mendalam yang dilakukan Polri di Depo Plumpang.

"Dari kami dari Pertamina, seperti apa yang disampaikan Kapolri bahwa kita masih bekerja sama dengan kepolisian untuk memberikan data-data yang cukup mengenai itu," ujar Komisaris Pertamina (Persero) Pahala Mansyuri di Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).

Sejumlah warga mengaku mencium bau bensin menyengat sesaat sebelum terjadinya peristiwa kebakaran. Mengenai hal itu, pihak Pertamina mengaku belum mengetahui apakah terjadi kebocoran pipa atau tidak.

"Sejauh ini kita belum bisa menyimpulkan apakah terjadi kebocoran atau tidak," tandas Pahala.

2 Opsi Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi dua opsi solusi bagi permasalahan kebakaran maut Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Hal itu diungkapkan Presiden saat kunjungannya ke Posko Pengungsian di Ruang Publik Terpadu Rumah Anak (RPTRA) Plumpang, Jakarta Utara, Minggu, (5/3/2023).

Adapun dua opsi solusi yang disebut Jokowi antara lain relokasi warga di sekitar Depo Pertamina Plumpang atau memindahkan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang. "Bisa saja Plumpang-nya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser, direlokasi," katanya.

Jokowi menegaskan Depo Pertamina merupakan zona berbahaya yang harus jauh dari pemukiman penduduk. Karena itu, seharusnya tidak boleh ada pemukiman warga di dekat depo bahan bakar.

Bila warga yang direlokasi, maka kata Jokowi, wilayah yang ditinggali sekarang akan menjadi buffer zone Depo Pertamina.

Presiden meminta jajarannya untuk membuat keputusan cepat apakah warga yang direlokasi atau Depo Pertamina yang dipindahkan. "Ini akan segera diputuskan sehari dua hari ini oleh Pertamina [dan] Gubernur DKI sehingga solusinya menjadi jelas. Tetapi memang zona ini harusnya zona air," tambahnya.

Jokowi menilai, harus ada fasilitas yang melindungi dari objek vital itu, Pasalnya, barang-barang yang disimpan di situ sangat berbahaya ketika berdekatan dengan masyarakat, apalagi dengan pemukiman penduduk.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gerak Cepat! Pertamina Fokus Padamkan Api Depo Plumpang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular