Xi Jinping Tambah Anggaran Militer, Persiapan Serbu Taiwan?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
05 March 2023 19:00
Angkatan udara dan angkatan laut dari Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan pengisian bahan bakar udara di lokasi yang tidak diketahui di China, Kamis (4/8/2022). China melakukan
Foto: Angkatan udara dan angkatan laut dari Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan pengisian bahan bakar udara di lokasi yang tidak diketahui di China, Kamis (4/8/2022). China melakukan "serangan rudal presisi" Kamis di perairan lepas pantai Taiwan sebagai bagian dari latihan militer yang telah meningkatkan di kawasan itu. (Xinhua via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - China resmi menambah alokasi belanja militernya. Hal ini dilakukan setelah Beijing terus mengukuhkan klaim teritorialnya atas Taiwan.

Dalam laporan CNN International, kenaikan anggaran militer ini dinyatakan saat pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% untuk tahun 2023. Beijing juga akan memperluas anggaran pertahanannya menjadi 7,2% dari total APBN.

Angka ini menandai tahun kedua berturut-turut bahwa kenaikan tahunan pengeluaran militer telah melampaui 7% dan melampaui pertumbuhan tahun lalu sebesar 7,1%. Bila dilihat dari segi APBN maka pengeluaran Beijing untuk pertahanan pada 2023 mencapai US$ 224 miliar.

"Angkatan bersenjata harus mengintensifkan pelatihan dan kesiapsiagaan militer secara menyeluruh, mengembangkan panduan strategis militer baru, mencurahkan energi yang lebih besar untuk pelatihan dalam kondisi pertempuran dan melakukan upaya terkoordinasi dengan baik untuk memperkuat kerja militer di semua arah dan wilayah," kata laporan Perdana Menteri Li Keqiang pada Minggu, (5/3/2023).

Peningkatan 7,2% ini menandai pertama kalinya tingkat pertumbuhan anggaran pertahanan telah meningkat selama tiga tahun berturut-turut dalam dekade terakhir. Ini terjadi setelah Beijing memodernisasi dan membangun militernya, sambil menegaskan tekanan pada Taiwan.

China sekarang mengendalikan angkatan laut terbesar di dunia berdasarkan ukuran armada dan terus memajukan pengembangan kapal selam nuklir dan jet tempur silumannya.

Pejabat China telah berulang kali berusaha menggambarkan pengeluaran militer mereka sebagai hal yang wajar dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat (AS). Ini terjadi meski China berulang kali menghadapi beberapa klaim teritorial yang tumpang tindih dengan Taiwan serta dengan negara lain di Laut China Selatan dan Laut China Timur.

"Pengeluaran pertahanan China sebagai persentase dari PDB tetap stabil selama bertahun-tahun. Pada dasarnya tetap stabil, lebih rendah dari rata-rata dunia," kata Wang.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Takut Jadi Ukraina Jilid II, Negeri Ini Latihan Perang Besar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular