Ini Deretan Bencana Horor di Industri Minyak dan Gas Dunia

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
04 March 2023 09:00
Kebakaran di Kawasan Plumpang, Jakarta Utara, Jumat, 3/3/2023. (Tangkapan Layar)
Foto: Kebakaran di Kawasan Plumpang, Jakarta Utara, Jumat, 3/3/2023. (Tangkapan Layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebakaran hebat melanda Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Plumpang milik PT Pertamina (Persero) di Jakarta Utara. Akibatnya sebanyak 17 orang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Sejauh ini belum diketahui penyebab kebakaran tersebut.

Depo Plumpang merupakan salah satu obyek vital yang menyuplai sekitar 20% kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau ke sekitar 25% dari total kebutuhan SPBU Pertamina. Meski demikian, Pertamina menjamin pasokan BBM di Jakarta aman.

"Terkait dengan suplai BBM wilayah Jakarta, Pertamina menjamin ketersediaan dengan di-support dari TBBM Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, TBBM Ujung Berung dan TBBM Balongan," ungkap Eko Kristiawan, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat dalam keterangan resmi, Jumat (03/03/2023).

Kebakaran atau bencana lainnya sering melanda industri minyak di dunia. Bahkan beberapa bencana horor yang memakan korban ratusan jiwa.

1. Pengeboran Minyak Piper Alpha Meledak

Pada 6 Juli 1988, Piper Alpha yang berlokasi di North Sea sekitar 120 mil dari Aberdeen Skotlandia mengalami kebarakan, meledak hingga akhirnya tenggelam. Bencana Piper Alpha ini menjadi yang terparah dialami industri minyak.

Sebanyak 167 orang dilaporkan meninggal dunia, dan 61 orang selamat. Penyebab utama dari becana ini disebut akibat sistem kerja dan komunikasi yang kurang bagus sehingga menyebabkan kebocoran gas dan akhirnya terbakar hingga meledak.

Piper Alpha saat itu memproduksi minyak mentah sebanyak 300.000 barel per hari, dan menjadi salah satu penopang perekonomian Aberdeen.


2. Alexander L. Kielland Tenggelam

Pada Maret 1980, Alexander L Kielland yang merupakan platform untuk akomodasi 212 pekerja di pengeboran minyak Edda tenggelam dan menewaskan 123 orang.

Badai besar yang menghantam membuat membuat struktur platform tersebut rusak hingga akhirnya terbalik sebelum tenggelam.

Bencana tersebut menjadi titik balik masalah keselamatan kerja di industri minyak dan gas Norwegia.


3. Seacrest Drillship Tenggelam

Laut China Selatan menjadi salah satu saksi bencana terbesar di industri gas dan minyak mentah Kapal pengeboran Seacrest milik Unocal Corporation yang beroperasi di selatan Bangkok terbalik dan menyebabkan 91 kru meninggal dunia.

Topan Gay menjadi penyebab Seacrest terbalik pada 3 November 1989. Angin berkecepatan 100 knot dikabarkan menghantam kala itu, dan Seacrest langsung hilang kontak. Lima hari kemudian baru ditemukan dalam keadaan terbalik.

4. Pengeboran Minyak Ocean Ranger Tenggelam

Badai lagi-lagi menjadi penyebab salah satu bencana terburuk di Industri minyak dan gas. Pada 15 Februari 1982, Ocean Ranger, pengeboran minyak mentah lepas pantai semi-submersible terbalik dan tenggelam akibat dihantam badai.

Ocean Ranger kala itu menjadi salah satu yang terbesar di dunia milik Ocean Drilling and Exploration Company yang digunakan oleh Mobil Oil of Canada untuk eksplorasi minyak di Hibernia Field.

Semua kru yang berjumlah 84 orang dilaporkan meninggal dunia.

5. Glomar Java Sea Drillship Tenggelam

Selain Seacrest, Glomar Java Sea juga tenggelam di Laut China Selatan pada 25 Oktober 1983. Kapal pengeboran minyak milik Global Marine Inc. ini juga menghilang dihantam badai.

Sepekan hilang Glomar Java Sea ditemukan 300 meter di bawah permukaan laut, sebanyak 81 kru dilaporkan meninggal dunia.


(pap/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mal di Negeri Putin Habis Dilumat Api, Ada Korban Jiwa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular