Alert! Putin Siapkan Serangan 'Bunuh Diri' Besar-besaran
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan tengah merencanakan serangan mematikan baru ke Ukraina. Rencana ini digarap saat Moskow mulai mendekati penguasaan kota kunci di Donbass, Bakhmut.
Dalam laporan media Inggris, Express, Putin disebut akan melancarkan pengiriman pasukan yang besar di Ukraina. Ini untuk membantu memuluskan operasi militer demi merebut secara utuh wilayah Donbass yang notabenenya saat ini dimiliki Ukraina.
Namun, beberapa laporan Barat menyebut langkah ini justru merupakan manuver bunuh diri atau kamikaze. Pasalnya, sebuah laporan mengatakan Rusia telah kehilangan 150.000 pasukannya, sementara kemajuan yang dibuat tidaklah signifikan.
"Rusia sejauh ini terbukti tidak dapat mengkoordinasikan serangan senjata gabungan secara efektif, atau memberikan dukungan logistik yang memadai untuk sebuah terobosan," ujar penilaian terbaru pemerintah negara Barat, dikutip Jumat (3/3/2023).
"Angkatan Darat Rusia tidak mempraktikkan ini selama 30 tahun dan tampaknya di luar kemampuan mereka. Taktik pasukan darat utama tetap menjadi serangan infanteri massal yang nyaris bunuh diri dengan pasukan yang kurang terlatih di bawah naungan artileri berat."
Laporan tersebut bahkan mencontohkan kasus penyerbuan Afghanistan yang dilakukan negara pendahulu Rusia, Uni Soviet, pada akhir tahun 1970an. Saat itu, Soviet kehilangan 200 jet tempur karena bantuan rudal yang diterima kelompok Mujahidin dari Barat.
"Pilot Rusia tampaknya tidak mau 'mendekati musuh' seperti yang mereka lakukan di Afghanistan setelah Mujahidin mendapatkan rudal Stinger," tambahnya.
Tentara Rusia sendiri beberapa kali juga mendapatkan kritikan dari pihak internal di Negeri Beruang Putih. Bulan lalu, figur pro-Moskow Vladimir Solovyov bahkan menyebut Angkatan Darat Rusia gagal total untuk menekan musuh mereka.
Meski begitu, militer Rusia telah mengalami kemajuan di beberapa front. Kota-kota seperti Mariupol dan sekitar Zaporizhzhia telah dikuasai pasukan negara itu dalam perang yang dimulai pada Februari 2022 ini.
(luc/luc)