KPK Endus Ada Geng 'Tajir' di Ditjen Pajak, Kemenkeu Menjawab

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengendus adanya komplotan atau 'geng' pejabat di Kementerian Keuangan yang memiliki harta tinggi namun mampu disamarkan sebagaimana yang dilakukan Rafael Alun Trisambodo.
Persoalan ini pun juga telah terendus oleh jajaran pembantu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Salah satunya adalah Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Ia mengatakan juga mendengar adanya komplotan berharta tinggi itu.
"Soal geng-gengan yang saya dengar hanya hartanya," kata Suahasil saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, seperti dikutip Jumat (3/3/2023).
Suahasil menekankan, terkait adanya harta yang mencurigakan telah terdeteksi saat adanya pelaporan LHKPN pada periode 2019. Dalam periode itu ia menekankan ada 30 pejabat yang hartanya anomali.
"Setiap kali kita terima LHKPN nya komplit, 2019 kita lakukan, lalu kemudian assesment, tadi menghasilkan 30 sekian yang ada anomalinya," ujar Suahasil.
Anomali harta dalam LHKPN pejabat di Kementerian Keuangan itu pun kata dia telah diperiksa Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Sehingga tengah ditelusuri tidak hanya dari besaran hartanya tapi juga terhadap profil pejabatnya.
"Jadi penegasan bukan hanya lihat jumlah hartanya tapi profil jabatannya apa, lalu kemudian laporannya seperti apa, tentu di sini kita tujuannya lihat porsi risiko tersebut," ujar Suahasil.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo menegaskan bahwa tidak ada geng sebagaimana yang diduga KPK di Kementerian Keuangan. Sebab, ia menekankan tidak ada penjelasan spesifik terkait keberadaan geng itu.
"Kalau enggak dijawab berarti memang enggak ada," ujar Prastowo.
Istilah adanya geng pejabatĀ atau pegawai yang mampu menyamarkan harta selangit di Kementerian Keuangan seperti yang dilakukan Rafael Alun diungkapkan oleh Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan.
"Kita dapat info aja si ini, sama si ini, kita lihat perjalannya karirnya nyambung di beberapa tempat, itu yang saya sebut gang, jadi bukan gang berkomplot, enggak juga lah," ujar Pahala.
Ia menegaskan, geng ini mampu menyamarkan harta kekayaannya karena memang sudah memahami pengelolaan keuangan dan mereka memiliki pola khusus. Berbeda dengan para pejabat atau pegawai di lingkungan kementerian atau lembaga lainnya.
"Kalau kita dapat polanya saya ingin betul ini bagaimana yang saya sebut tadi dalam tanda kutip geng itu bisa kita capture dengan yang jelas," tutur Pahala.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspresi Rafael Alun Usai Diperiksa KPK, Pulang Naik Innova