Internasional

Bukan China! 'Babi Super' Bikin Pening Amerika, Kok Bisa?

sef, CNBC Indonesia
03 March 2023 11:40
Babi di kandang mereka di sebuah peternakan di pinggiran Chengdu di provinsi Sichuan barat daya China 02 Agustus 2005. China telah memerintahkan pemerintah daerah di seluruh negeri untuk memperketat pengawasan pasar babi dan peternakan babi untuk mencegah penyakit babi mematikan yang diidentifikasi sebagai bakteri streptococcus suis yang sejauh ini telah menewaskan 38 orang di provinsi itu agar tidak menyebar lebih jauh, kata media pemerintah. (File Foto - credit should read PETER PARKS/AFP via Getty Images)
Foto: Babi di kandang (File Foto - AFP via Getty Images/PETER PARKS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika kini tengah dilanda kepeningan baru. Ini terkait ancaman "babi super" di wilayah itu.

"Babi super" muncul di Amerika Utara. Ini merujuk persilangan antara babi hutan dan babi domestik yang liar.

The Guardian menulis, babi-babi itu berbadan raksasa. Mereka juga sangat cerdas.

Babi super dapat bertahan hidup di iklim dingin dan sulit ditangkap. Ini diyakini menciptakan masalah babi baru bagi Kanada dan Amerika Serikat (AS).

Bagaimana Muncul?

Diketahui spesies invasif ini sebenarnya berkembang di tempat hangat seperti Amerika Serikat (AS) bagian tenggara yakni Texas dan California. Namun kini, babi-babi itu mulai tumbuh subur di Kanada dan dapat menyebar ke wilayah AS yang lebih dingin seperti North Dakota, Montana, Michigan, dan Minnesota.

Pemimpin Wild Pig Research Project, di Universitas Saskatchewan Kanada, Ryan Brook mengatakan Amerika memiliki sejarah lebih dari 400 tahun dengan babi hutan. Tetapi AS, terutama, tercatat tidak memilikinya sampai awal tahun 1980-an.

Namun hal itu berubah saat diversifikasi peternakan dilakukan. Peternak ingin juga memelihara burung unta dan babi liar.

"Babi liar didatangkan dari Eropa ke Kanada," katanya dikutip dari Fieldandstream.com, Jumat (3/3/2023).

Sebagian besar babi itu dipelihara di peternakan daging. Tetapi beberapa digunakan di kandang berburu berpagar tinggi.

Banyak petani dan peternak juga menyilangkan babi hutan itu dengan babi peliharaan. Menurut Brook, ini akhirya membuat munculnya babi hibridisasi alias "babi super" yang lebih besar dan dapat bertahan hidup di iklim dingin.

"Untuk bertahan hidup di musim dingin, salah satu aturan ekologi adalah semakin besar semakin baik," katanya.

"Hewan bertubuh lebih besar lebih tahan dingin dan memiliki reproduksi yang lebih baik dalam kondisi seperti itu," ujarnya.

Detik-Detik Babi Jadi Masalah?

Pada tahun 2000-an, pasar babi jatuh di Kanada. Ini membuat peternak melepas babi di kandang mereka karena tak ada penjualan.

Dalam waktu kurang dari 20 tahun, populasi babi super itu ternyata meledak. Sebagian karena tingkat reproduksi spesies yang luar biasa tinggi.

Babi hutan sekarang berkeliaran sekitar 620.000 mil persegi di Kanada. Terutama di Provinsi Prairie Saskatchewan, Manitoba, dan Alberta.

"Bahwa mereka dapat bertahan hidup dalam iklim yang begitu dingin adalah salah satu kejutan besar dari masalah ini," tambah Brook lagi.

"Provinsi Prairie adalah tempat kami mengalami musim dingin terdingin di Kanada kecuali di bagian paling utara," jelasnya.

"Salah satu hal yang mereka lakukan untuk bertahan hidup adalah terowongan di bawah salju. Mereka pergi ke rawa cattail (semacam rumput) ... Jika Anda pergi pagi-pagi pada hari yang dingin, Anda benar-benar dapat melihat uap keluar dari atas sarang," katanya lagi.

Babi super Sanglochon yang merupakan persilangan antara babi dan babi hutan.Foto: Miguel Tremblay/CC0
Babi super Sanglochon yang merupakan persilangan antara babi dan babi hutan.

Babi liar ini juga diketahui memakan apa saja. Bukan hanya tanaman, mereka juga memakan berton-ton angsa, bebek, memusnahkan rusa, bahkan yang dewasa.

"Awalnya, itu seperti 'wow, ini adalah sesuatu yang bisa kita buru.' Tapi menjadi jelas bahwa mereka mengancam rusa terutama unggas air. Belum lagi kerusakan tanaman," ujarnya.

"Kerugiannya lebih besar daripada manfaat apa pun yang mungkin dimiliki babi hutan sebagai spesies yang dapat diburu," kata Brook.

Menyebar ke Amerika Serikat

Bukan hanya di Kanada, babi super ini kini juga sudah masuk AS. Dokumentasi memperlihatkan penampakan babi ini kurang dari 10 mil dari perbatasan AS.

"Tidak ada batas fisik dan biologis di perbatasan AS-Kanada. Hampir tidak ada pagar untuk dibicarakan. Ada risiko nyata babi pindah ke selatan ke AS," jetas Brook lagi.

Brook mengatakan kemungkinan sudah terlambat untuk memberantas babi hutan di Kanada. Melakukan hal itu, katanya, akan "seperti mencoba membasmi nyamuk".

Namun diketahui otoritas lokal sempat menggunakan GPS untuk menemukan gerombolan babi itu dengan menggunakan babi lain. Sehingga pihak berwenang kemudian dapat menangkapnya.

Kerugian Mencapai US$ 1,5 Miliar

Sebenarnya mengutip lagi The Guardian, AS telah memperkirakan sekitar 6 juta babi liar di negara itu. Ini menyebabkan kerusakan US$1,5 miliar (sekitar Rp 22 triliun) setiap tahun.

Di beberapa bagian negara, prevalensi babi telah memicu seluruh industri perburuan babi. Di mana orang membayar ribuan dolar untuk memotong babi dan menabur dengan senapan mesin.

Jumlah babi di AS sebenarnya berkembang menjadi lebih dari 6 juta, di sekitar 34 negara bagian. Berat babi rata-rata antara 75 dan 250 pon.

Tetapi, menurut pertanian AS, berat babi super bisa dua kali lebih besar dari itu. Dengan tinggi 3 kaki dan panjang 5 kaki, mereka dianggap musuh yang cukup besar.

"Babi menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan manusia", kata asisten manajer program untuk program pengelolaan kerusakan babi liar nasional di Kementerian Pertanian AS.

Babi adalah "wadah pencampur", yang mampu membawa virus, seperti flu, yang dapat menular ke manusia. National Geographic melaporkan bahwa babi berpotensi "menciptakan virus influenza baru", yang dapat menyebar ke manusia.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita Babi Bikin Pening AS, "Diseret" Sampai ke Pengadilan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular