Dunia Sedang Sakit, Sri Mulyani Mau Aset Negara Tak Tidur!

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 02/03/2023 16:45 WIB
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Economic Outlook 2023 dengan tema

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan lagi situasi dunia saat ini. Bahwa ketidakpastian masih akan terus menghantui perekonomian dunia.

"Dunia sedang tidak baik-baik saja. Bicara perang di Ukraina, ketegangan geopolitik, climate change, dan mengalami pandemi. Ini tantangan yang akan terus mempengaruhi seluruh dunia," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Badan Layanan Umum Tahun 2023, Kamis (2/3/2023).

Sri Mulyani mengatakan, Badan Layanan Umum (BLU) yang dibiayai oleh APBN saat ini diharapkan dapat bisa menarik investor untuk berinvestasi.


Pengelolaan aset BLU yang sebesar Rp 1.170 triliun diminta untuk dikembangkan dan dikelola dengan baik. Jangan sampai aset tersebut dibiarkan tidur. "Asetnya harus bekerja," ujarnya.

Prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menurunkan dan menghilangkan kemiskinan ekstrem juga harus selalu diingat. Dengan demikian BLU rumah sakit dan pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Prioritas Jokowi pada 2024 ingin agar persentase jumlah anak stunting di Indonesia turun menjadi 14%. "Ini sekali lagi peranan di BLU di bawah Kementerian Kesehatan dan BLU lainnya langsung memiliki peranan yang penting," jelas Sri Mulyani.

Sebelumnya, Sri Mulyani juga menjadi salah satu narasumber dalam acara Economic Outlook 2023 dengan tema "Menjaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian" di Hotel St. Regis, Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa dirinya usai menghadiri pertemuan G20 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di India.

Pertemuan pertama G20 di tahun 2023 tersebut, kata Sri Mulyani sekaligus menjadi peringatan setahun terjadinya perang Ukraina dan Rusia. Sehingga topik pembicaraan yang dibahas, tak lepas dari aspek geopolitik yang mempengaruhi ekonomi dunia.

Salah satu kabar baiknya adalah ekonomi Amerika Serikat (AS) tidak akan mengalami resesi ekonomi. Sehingga ini dapat menjadikan harapan untuk ekonomi dunia, mengingat AS menjadi salah satu negara maju yang banyak menentukan roda ekonomi global.

"Jadi kesimpulannya kalau Negara Amerika kemungkinan soft landing di thats good news karena berarti ekonomi dunia tidak terlalu buruk." jelas Sri Mulyani.

Kabar baik kedua, yakni the positive side RRT sudah buka ekonominya, ini juga memberi harapan paling tidak pada paruh pertama di tahun ini atau kuartal II-2023. Demikian juga dengan ekonomi Eropa yang diperkirakan tidak seburuk, saat mereka dihantam dengan harga minyak.

Kendati demikian, semua negara masih harus waspada, karena belum ada tanda-tanda berakhirnya perang Rusia dan Ukraina.

"Kita menyampaikan semua signal-signal yang kita semua harus waspadai namun pada saat yang sama kita punya alasan untuk optimis," jelas Sri Mulyani.

"Itu tidak menakut-nakuti itu adalah responsibility untuk menyampaikan eh kita harus hati-hati loh," kata Sri Mulyani lagi.


(cap/cap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasar Ragu pada Ekonomi AS, Investor Asing Lirik RI