
Susi Pudjiastuti Minta Maaf ke Masyarakat Papua, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti meminta maaf kepada masyarakat Papua secara umum, karena akibat kejadian pembakaran pesawat dan penyanderaan Pilot Captain Philip Mark Mehrtens yang dilakukan kelompok yang mengaku sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah berdampak kepada operasional pesawat Susi Air.
Susi mengatakan, sebanyak hampir 70% operasional penerbangan di Papua terhenti akibat dari insiden ini.
"Jadi kami mohon maaf, saya sebagai founder Susi Air ingin meminta maaf kepada masyarakat Papua, Pemerintah Daerah, dan seluruh pengguna penerbangan Susi Air di Papua menjadi terganggu, karena 70% dari penerbangan Porter kita akhirnya jadi terhenti sekarang," kata Susi kepada awak media dalam konferensi pers, Rabu (1/3/23).
Dengan berhentinya operasional penerbangan jenis Porter sebanyak 70% sehingga hal ini berdampak kepada sejumlah tempat yang selama ini dilayani oleh penerbangan perintis, aksesnya menjadi terputus, salah satunya seperti Papua.
Insiden ini juga, kata dia, banyak masyarakat Papua yang menjadi terhambat dalam segala urusannya, baik proses distribusi kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman, sampai dengan terhambat dalam melayani perjalanan yang hanya bisa dilewati oleh pesawat Porter dan berjalan kaki.
"Kalau pesawat Porter terbang satu hari 30-40 flight, berarti sudah lebih dari 20-25 flight terhenti, dan tentu itu mengganggu kegiatan dan supply logistik dari pada masyarakat yang hidup di pegunungan," ujarnya.
Untuk diketahui, pesawat Porter terbang ke bandara kecil, dengan rata-rata bandara luasnya 200-300 meter. Pesawat Porter terbang ke bandara di mana pesawat Caravan sudah tidak bisa terbang ke area tersebut lagi.
![]() Organisasi Papua Merdeka atau OPM merilis foto-foto terbaru yang menunjukkan kondisi Pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens di bawah penyanderaan mereka. (Dok. Istimewa) |
"Tempat yang tidak mungkin terjangkau dengan yang lain, kecuali dengan helikopter atau jalan kaki. Karena jalan di papua juga belum banyak," tuturnya.
Ini tentu pasti berdampak, katanya, jika ada masyarakat Papua yang berada di daerah pegunungan yang sakit dan butuh berobat, itu akan sangat menyulitkan.
"Pasti berdampak, kalau ada yang sakit jadi tidak bisa berobat, makanan juga semakin berkurang. Sebanyak 70% dari penerbangan flight kurang lebih 20-25 flight. (Biasanya) pesawat Porter bisa mengangkut 7 orang, barang 900 kg, itu hitungan real-nya," terangnya.
Lebih lanjut, Susi mengatakan, "Susi air saat ini memang merugi secara finansial, tapi yang lebih rugi adalah masyarakat Papua sehingga tidak bisa mengakses dari satu tempat ke tempat lainnya."
Susi menegaskan dengan adanya insiden tersebut, penerbangan pesawat Susi Air kedepannya bisa lebih baik, dan keamanan akan lebih diperketat. Meski saat ini terdapat sejumlah pilot yang merasa trauma atas adanya insiden ini sehingga membuat beberapa penerbangan menjadi terhenti sementara waktu.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rugi Besar! Segini Harga Pesawat Susi Air yang Dibakar OPM