
Amit-amit Harga Komoditas Jatuh, Sri Mulyani Punya Jurus Jitu

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sejumlah jurus yang akan ia terapkan mengamankan penerimaan negara, jika nantinya harga-harga komoditas jatuh pada tahun ini, setelah pada 2022 Indonesia menikmati durian runtuh alias windfall profit.
Sri Mulyani mengaku telah melaksanakan uji coba karena harga-harga komoditas andalan Indonesia mulai melemah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga batu bara telah anjlok 16,15% secara bulanan pada Januari 2023 ke posisi US$ 318/mt, demikian juga gas alam anjlok 40,53% ke posisi US$ 3,3/mmbtu.
"Bagaimana cara kita mengamankan kalau ada shock begitu? Itulah yang kita sebutkan tadi ada bantalan-bantalan untuk kalau commodity price menurun," kata Sri Mulyani saat berbincang dengan Chairman CT Corp, Chairul Tanjung dalam Economic Outlook 2023 dengan tema "Menjaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian" di Hotel St. Regis, Jakarta, dikutip Rabu (1/3/2023).
Dalam menghadapi anjloknya harga-harga komoditas ekspor andalan itu yang berpotensi menekan penerimaan negara, Sri Mulyani telah menyiapkan jurus atau strategi melalui pemanfaatan sumber pendapatan lainnya yang memiliki kinerja cemerlang hingga akhir 2022.
Ia menuturkan, diantaranya adalah mengoptimalkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) seperti dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah mencapai lebih 100% dari target Rp 36,4 triliun atau sebesar RP 40,59 triliun. Demikian juga PNBP non sumber daya alam (SDA).
"PNBP bukan SDA itu melonjak 100% seperti RS, perguruan tinggi, kepolisian, SIM, STNK, pajak-pajak daerah, restoran, hotel itu meningkatnya engga cuma double digit, tapi 160%, triple digit," tutur Sri Mulyani.
Dengan catatan ini, Sri Mulyani menekankan bahwa penerimaan negara dari pergerakan ekonomi di sektor tersebut akan dioptimalkan pada 2023, caranya dengan membangun infrastruktur yang lebih merata di berbagai wilayah supaya pergerakan ekonomi di sektor non-SDA itu bisa lebih terjaga.
"Jadi itu adalah yang akan kita gunakan untuk tadi, kalau ekonomi tidak pasti, ketidakpastiannya dari mana, kita bangun kepastian dengan shock absorber dengan yang memang bisa kita lakukan, dengan demikian tahun 2023 ini berbagai proyek nasional infrastruktur prioritas, IKN tetap kita bangun," tegasnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Bawa "Oleh-oleh" dari G-20 India
