Sri Mulyani Bawa Kabar Baik dari Menkeu AS, Penasaran?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
01 March 2023 06:51
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Economic Outlook 2023 dengan tema
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Economic Outlook 2023 dengan tema "Menjaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian" di Hotel St. Regis, Jakarta, Selasa (28/2/2023). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani membagikan kabar baik dari pertemuannya dengan sejumlah menteri keuangan, termasuk Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen, di pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (FMCBG), India.

Dia menuturkan bahwa perekonomian dunia berbalik positif pada tahun ini. Alih-alih gelap, seperti yang diramalkan, ekonomi dunia perlahan mulai terang.

Menurut Sri Mulyani, Menteri Keuangan AS Janet Yellen menceritakan bahwa inflasi AS memang masih tinggi, tetapi ekonominya tidak akan resesi. Dengan demikian, Yellen meyakinkan Sri Mulyani bahwa ekonomi AS akan soft landing. Inflasi AS, menurutnya, tetap turun meskipun belum sesuai dengan keinginan mereka.

Dosis kenaikan suku bunga yang dilancarkan oleh The Fed memang menekan pasar saham, pasar surat utang hingga nilai tukar, tetapi di sisi lain kebijakan ini menyelamatkan AS dari risiko resesi.

"Jadi kesimpulannya kalau negara AS kemungkinan soft landing that's good news, karena ekonomi dunia tidak terlalu tertekan," kata Sri Mulyani dalam Economic Outlook 2023 yang diselenggarakan CNBC Indonesia, dikutip Rabu (1/3/2023).

Selain itu, dia menerangkan bahwa China, Eropa dan India juga menunjukkan perbaikan. Dengan demikian, Sri Mulyani yakin ekonomi dunia akan baik pada 2023, dibandingkan prediksi suram sebelumnya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa negara-negara di G20 saat ini tengah merasakan jenuh dengan adanya perang. Kondisi ini tampak bisa dimengerti karena perang akan menghambat pemulihan ekonomi negara-negara G20 yang mulai menunjukkan perkembangan positif.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membagikan kabar baik untuk Indonesia. Mitra dagang utama Indonesia, China, mengalami pemulihan setelah ekonominya terpukul akibat pandemi Covid-19 dan kebijakan Zero-Covid tahun lalu.

Perry mengatakan bahwa dirinya melihat China akan kembali tumbuh lebih tinggi pada tahun ini. Perkiraannya ekonomi China dapat tumbuh 5,1% pada tahun ini, dibandingkan proyeksi awal sebesar 4,6%.

"So, it's good news for Indonesia, ya karena karena ekspor kita sebagian besar ke China," kata Perry, dalam Economic Outlook 2023 yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia, Selasa (28/2/2023).

Tidak hanya China, Perry melihat ekonomi India juga membaik. India, kata Perry, mengalami soft landing atau berhasil menurunkan inflasi tanpa resesi. Tetapi, ekonomi juga masih berat sejalan dengan tantangan dalam negeri.

"So China dan India saya kira itu main trading partner," papar Perry.

Namun, kendati China dan India membaik, Perry mengingatkan agar semua pihak waspada dengan penurunan ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Bilang Inflasi RI Terbaik di Antara Negara G20

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular