Internasional

Perang Nuklir di Depan Mata? 4 Ramalan Nostradamus-Buffett

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 28/02/2023 09:00 WIB
Foto: Warren Buffett pemilik perusahaan pembangkit listrik terbesar bernama Berkshire Hathaway (REUTERS/Rick Wilking)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia saat ini sedang mengalami ancaman perang nuklir. Ini ditandai dengan memanasnya hubungan antara dua kekuatan nuklir besar dunia, Amerika Serikat (AS) dan Rusia, pasca perang di Ukraina.

Rusia mengambil posisi untuk membekukan sementara perjanjian pengurangan senjata nuklir New START dengan AS dikarenakan langkah Washington yang terus memberikan persenjataan pada Kyiv. Menurut Moskow, manuver ini juga merupakan intensi untuk menghancurkan Rusia.


Sebenarnya, beberapa ramalan juga pernah mengarahkan bahwa perang nuklir antara keduanya akan terjadi. Berikut daftar ramalan tersebut dirangkum CNBC Indonesia, Selasa (28/2/2023):

1. Nouriel Roubini (Dr. Doom)

Ekonom Nouriel Roubini sendiri merujuk eskalasi konflik Rusia-Ukraina sebagai biang keladi "perang nuklir". Ia mengatakan konflik itu sudah menandai awal dari pertempuran global.

"Dalam beberapa hal, Perang Dunia III sudah dimulai," kata Roubini yang juga disebut 'Dr. Doom', disampaikannya dalam Yahoo Finance's 2022 All Markets Summit November lalu, mengutip FinancialTribune.

"Ini dimulai di Ukraina karena konflik ini memiliki implikasi yang lebih luas yang melampaui Rusia dan Ukraina. Ini adalah awal dari sesuatu yang lain," tegasnya.

Roubini juga menyoroti konflik nuklir di Iran dan gesekan China untuk Taiwan. Profesor bisnis Universitas New York itu berpendapat perang dingin sudah ada antara AS dan China, dan itu bisa meningkat menjadi "perang panas" karena Presiden Xi Jinping bertujuan untuk menyatukan China dan Taiwan.

Ia juga menyoroti ancaman geopolitik. Dia menyebut perang dingin baru yang telah muncul antara AS dan China serta antara Barat dan kekuatan "revisionis" termasuk Rusia, China, Iran, Korea Utara, dan Pakistan.

"Mereka pada dasarnya menantang tatanan ekonomi, sosial, dan geopolitik yang diciptakan AS, Eropa, dan Barat setelah Perang Dunia II," kata Roubini.

2. Nostradamus

Nostradamus meramalkan bahwa pertempuran antara Rusia dan Ukraina akan menimbulkan konflik yang lebih luas. Selain itu, China dan Taiwan juga disebut akan menarik Amerika Serikat (AS) ke dalam perang nuklir yang mengerikan.

3. Baba Vanga

Baba Vanga adalah seorang peramal terkenal yang pernah memprediksi serangan 9/11 di Amerika Serikat (AS). Ramalan terbarunya, masih mengutip laman yang sama, menunjukkan adanya kemungkinan PD III dalam tahun-tahun mendatang.

Bernama lengkap Vangelia Gushterova, Baba Vanga lahir di tempat yang kemudian dikenal sebagai Yugoslavia. Ketika dia berusia 12 tahun, dia kehilangan penglihatannya saat badai ketika dia terlempar ke udara dan terlempar ke tanah oleh hembusan angin yang kuat.

Laporan Republic World menyebut Baba Vanga meramal akan adanya sebuah negara besar akan menggunakan senjata biologis. Baba Vanga bahkan mengklaim bahwa 2023 akan melihat badai matahari atau tsunami matahari yang akan sangat menghancurkan.

4. Warren Buffet

Terkait bahaya perang nuklir, investor kawakan Warren Buffett pernah menyebutnya sebagai masalah utama umat manusia. Meski memaparkan potensi perang nuklir, ia tidak mendefinisikan perang Rusia-Ukraina sebagai pemicunya.

"Ini adalah masalah utama umat manusia... Dan itu akan terjadi suatu hari nanti," kata Buffett dikutip dari MoneyWise.

"Kami selalu memiliki orang-orang yang menginginkan kejahatan pada orang lain. Ribuan tahun yang lalu, jika Anda psikotik atau fanatik agama atau tidak puas, dan Anda mengharapkan kejahatan pada tetangga Anda, Anda mengambil batu dan melemparkannya ke arah mereka, dan itu tentang kerusakan yang dapat Anda lakukan," katanya.

"Kami melanjutkan ke busur dan anak panah dan meriam. Tetapi sejak 1945, potensi untuk menimbulkan kerugian besar pada jumlah orang yang luar biasa telah meningkat dengan kecepatan geometris," tambahnya.

Ini tak hanya sekali. Buffett mengungkapkannya beberapa kali di antaranya tahun 2017.

"Saya sudah prihatin sejak 1945 ketika bom atom pertama digunakan," katanya dalam wawancara bersama CNBC International.

"Kami telah mengembangkan selama 72 tahun ini, sejak Agustus 1945, kemampuan di seluruh dunia untuk hampir menghancurkan peradaban. Ini satu-satunya awan nyata di cakrawala," tambahnya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Parlemen Iran Sepakat Keluar dari Badan Nuklir PBB