Duh, Perang Rusia Bikin Mega Proyek RI Ini Jadi Molor

News - Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
27 February 2023 20:00
Kilang Tuban. (Doc Pertamina) Foto: Kilang Tuban Pertamina. (Dok. Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia-Ukraina telah berjalan selama setahun sejak meletus 24 Februari 2022 lalu. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda perang ini akan berakhir.

Kondisi ini ternyata telah berdampak pada salah satu mega proyek di Indonesia, yakni New Grass Root Refinery and Petrochemical (NGRR) Tuban, Jawa Timur. Progres pembangunan kilang minyak Tuban ini dikabarkan ikut tertunda. Pasalnya, proyek Kilang Tuban ini merupakan usaha patungan antara PT Pertamina (Persero) dan perusahaan minyak asal Rusia, Rosneft.

SVP Strategy & Investment PT Pertamina (Persero) Daniel S. Purba mengakui proyek kilang kerja sama dengan Rosneft ini belum memiliki progres signifikan lantaran proses pengerjaannya terhambat karena adanya perang Rusia dan Ukraina.

"Yang pasti sih tertunda dari rencana awal karena perang sekarang ini, kita sedang usahakan supaya ini lebih pasti lagi, cuma ini gak gampang. Orang tanya kapan perang selesai, tapi gak ada yang bisa jawab," kata dia di Jakarta, dikutip Senin (27/2/2023).

Direktur Utama PT Pertamina Kilang Internasional Taufik Aditiyawarman sebelumnya mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mempersiapkan keputusan akhir investasi (Final Investment Decision/FID) untuk proyek NGRR Tuban. Di samping itu, perusahaan juga tengah melakukan persiapan pengerjaan Engineering, Procurement, Construction (EPC).

"GRR Tuban saat ini persiapan FID, kemudian paralel tim sedang kerjakan preparation untuk EPC pra kualifikasi GRR tuban untuk meningkatkan crude kapasitas menjadi 300 ribu barel per hari," kata Taufik dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Selasa (7/2/2023).

Seperti diketahui, Pertamina melalui Subholding Refinery & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memiliki kepemilikan saham 55% dan Rosneft memiliki kepemilikan saham 45% di proyek Kilang Tuban ini.

Berdasarkan data Pertamina, proyek kilang minyak ini akan mengolah 300 ribu barel minyak per hari (bph) dan ditargetkan bisa memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan standar Euro V dan menghasilkan 12,8 juta kilo liter (kl) per tahun, meliputi avtur 1,49 juta kl, diesel 5,2 juta kl, RON 92 5,95 juta, dan RON 95 0,16 juta kl.

Selain BBM, Kilang Tuban ini juga ditargetkan bisa memproduksi 4,70 juta ton petrokimia per tahun, terdiri dari 1,3 juta ton paraxylene, 510 ribu ton styrene, 650 ribu ton LLDPE/HDPE, 1,16 juta ton polypropylene, 407 ribu ton sulfur, 500 ribu ton MEG, dan 173 ribu ton MTBE secara tahunan.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Final Proyek Kilang Pertamina-Rusia Ditargetkan Tuntas 2023


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading