Profesor Australia yang Disandera di Papua Nugini Dibebaskan
Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang profesor asal Australia, yang ditahan selama seminggu oleh orang-orang bersenjata di bagian terpencil Papua Nugini, akhirnya dibebaskan. Ia dibebaskan bersama dengan dua sandera lainnya, menurut Australian Broadcasting Corporation (ABC) pada Minggu (26/2/2023).
Seorang profesor yang bekerja di universitas Australia, dua mahasiswa universitas lokal dan seorang koordinator program disandera oleh sejumlah pria bersenjata yang menuntut uang tebusan pada Minggu lalu.
Mengutip Reuters, kelompok tersebut sedang melakukan karyawisata di desa terpencil Fogoma'iu di wilayah Gunung Bosavi, dekat perbatasan provinsi Pegunungan Selatan dan Hela ketika mereka ditangkap.
Profesor itu adalah penduduk Australia dengan kewarganegaraan Selandia Baru. Namun, sang profesor tidak diidentifikasi secara publik karena situasi yang sensitif.
Seorang sandera wanita, juga salah satu dari ketiganya, dibebaskan lebih awal. Saat itu, polisi Papua Nugini mengatakan mereka sedang mengupayakan resolusi damai untuk situasi tersebut.
Pembebasan ketiganya mengakhiri negosiasi berhari-hari dan operasi keamanan yang melibatkan polisi dan personel pertahanan Papua Nugini, dalam konsultasi dengan pemerintah Australia dan Selandia Baru, menurut ABC.
Kendati demikian, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia belum menanggapi komentar tentang laporan pelepasan tim di negara Kepulauan Pasifik itu.
(hsy/hsy)