
1 Tahun Invasi Ukraina, AS Siapkan 'Kado Spesial' untuk Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bukan cuma warga Ukraina, Amerika Serikat (AS) turut memperingati satu tahun invasi Rusia ke Ukraina pada Jumat (24 Desember) dengan persenjataan senilai US$2 miliar untuk Kyiv dan sanksi baru terhadap Rusia yang bertujuan merusak kemampuan Moskow untuk berperang.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengumumkan sanksi tersebut saat negara-negara G7 dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertemu untuk membahas lebih banyak bantuan.
Langkah-langkah yang disiapkan termasuk menempatkan pembatasan visa pada anggota militer Rusia, membekukan aset sekutu Presiden Vladimir Putin, secara efektif melarang impor aluminium dari Rusia, membatasi aktivitas perbankan dan pembuatan senjata Rusia, dan menempatkan perusahaan telepon seluler terbesar kedua di negara itu, Megafon, dalam perdagangan dan masuk daftar hitam.
Bahkan seorang pejabat AS menjanjikan ada tambahan sanski di kemudian hari. Pemerintahan Biden juga mengirim pesan ke China dan negara lain bahwa mereka tidak boleh mencoba membantu Rusia menghindari sanksi.
"Kami akan memberikan sanksi kepada pelaku tambahan yang terkait dengan industri pertahanan dan teknologi Rusia, termasuk mereka yang bertanggung jawab untuk mengisi kembali stok barang Rusia yang terkena sanksi atau memungkinkan penghindaran sanksi Rusia," kata Gedung Putih, dikutip dari ChannelAsia, Sabtu (25/2/2023).
Bantuan ke Ukraina, bagaimanapun, gagal menyediakan jet tempur F-16 yang diminta Kyiv dan beberapa pejabat AS menimbulkan keraguan tentang kemampuan langkah-langkah tersebut untuk memperlambat peningkatan permusuhan di medan perang menjelang serangan musim semi yang diantisipasi oleh Rusia.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Negara Anggota G7 Siapkan Sanksi Terbaru Bagi Rusia
