
Ngenes! Punya Harta Karun Top-2 Dunia, Tapi Dikepung Ilegal

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marinves) mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan pemilik cadangan 'harta karun' atau sumber daya timah terbesar ke-2 di dunia. Namun, sayangnya komoditas timah di Indonesia kerap diobral begitu saja melalui maraknya pertambangan ilegal.
Oleh karena itu, pemerintah ke depan akan membuat sistem pelacakan atau traceability untuk mengetahui proses produksi timah yang dihasilkan sampai kepada penjualannya.
"Untuk timah, ada satu hal yang agak dilupakan, traceability, jadi bagaimana bisa dilacak," terang Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto dalam Energy & Mining Outlook CNBC Indonesia, Kamis (23/2/2023).
Seto bilang hal itu menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bersama baik pemerintah, industri hingga perusahaan tambang untuk menyelesaikan hal tersebut. Sebab, jika itu bisa diselesaikan, selain bisa mengontrol produksi timah, Indonesia juga bisa mengontrol harga timah dunia.
"Harga timah itu kaya roller coaster, kalo harga tinggi suplai naik, ilegal suplai berkurang. Itu ngenes, sebagai negara cadangan nomor 2 terbesar harusnya bisa kita kontrol suplainya, jadi mineral kita jangan diobral, bisa kok bikin duit banyak, tapi dengan responsible mining," ungkap Seto.
Sebelumnya, Seto mengungkapkan, lantaran masih maraknya pertambangan ilegal timah, perusahaan teknologi multinasional Apple Inc yang sempat menaruh minat untuk membangun pabrik di Indonesia pada tahun 2016 tidak berjalan.
"Di timah tahun 2016 Apple sempat sampaikan bahwa mereka mau bikin (pabrik) di Indonesia. Tapi (permintaan Apple) beresin dulu tambang yang ilegal, kalau tidak diberesin akan sulit naik ke hilirisasi," ungkap Seto.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Kaleng-Kaleng, Ini Bukti Nyata Timah RI Kuasai Dunia
