
Bos Timah: Ekspor Bijih Sudah Tidak Ada!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menaruh konsentrasi atas pengembangan hilirisasi pertambangan di dalam negeri, tak terkecuali komoditas timah. Beriringan dengan hilirisasi, pemerintah juga berencana akan melarang kegiatan ekspor timah.
Berbicara mengenai hilirisasi, Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS), Achmad Ardianto menyampaikan, bahwa hilirisasi merupakan sebuah keniscayaan dan hanya tinggal menunggu waktu.
Ide hilirisasi, kata Ardianto akan memberikan peluang kepada investor untuk masuk ke industri hilirisasi untuk memaksimalkan added value hingga pembukaan lapangan kerja.
"Bicara hilirisasi perlu strategi tepat, apakah akan berhenti di manufaktur, atau mau pergi ke hilir, menghasilkan semi conductor, baterai, solar panel, itu perlu kebijakan yang tepat dan eksekusi tepat," terang Ardianto dalam Energy & Mining Outlook 2023 CNBC Indonesia, Kamis (23/2/2023).
Saat ini, produksi timah sendiri sudah diproses menjadi timah murni hanya 1,4 kali. Bisa diolah lagi menjadi tier 2 menjadi timah soldier dan lain-lainnya
"Komunitas timah sudah kurang lebih 50 tahun kita hasilkan timah murni. ekspor bijih timah sudah tidak ada saat ini. Total pelarangan ekspor bijih timah dari 2002, hasil diproduksi oleh negeri kita adalah timah murni yang dijual lewat bursa, jadi sekarang kita bicara mengenai hilirisasi khususnya di timah.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Negara Penikmat Terbesar Timah RI, Nilainya Tembus Rp 6,85 Triliun
