Ini Biang Kerok Transisi Energi Hijau Mandek, Simak!

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
22 February 2023 21:40
xEV Center” yang merupakan fasilitas pembelajaran dan pengembangan kapabilitas elektrifikasi serta energi hijau milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: xEV Center” yang merupakan fasilitas pembelajaran dan pengembangan kapabilitas elektrifikasi serta energi hijau milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Perdana Menteri Kanada, Kim Campbell, mengatakan perlunya aksi konkret dari para pengambil kebijakan untuk mewujudkan transisi energi di suatu negara. Namun, ia menyadari banyaknya tantangan yang menyulitkan pemerintah. Salah satu yang terberat adalah kepentingan sekelompok orang yang tidak menginginkan perubahan.

"Terkadang sulit bagi pemimpin untuk mengambil keputusan ketika masyarakat beranggapan itu akan sulit. Banyak yang menilai manfaat ekonomi dari menyelesaikan perubahan iklim tidak lebih besar ketimbang tidak menyelesaikannya," ia menjelaskan dalam Prime Words CNBC Indonesia, Rabu (22/2/2023).

"Ada banyak kepentingan yang membuat mereka tidak mau berubah. Mereka tidak ingin model ekonominya terganggu. Susah bagi pemerintahan untuk mengambil langkah bahkan ketika mereka tahu itu penting," lanjutnya.

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk terus mengkritisi kebijakan pemerintah dengan perspektif yang mendukung aksi iklim. Pasalnya, negara-negara sudah berkomitmen untuk menjaga agar panas bumi tidak melebih ambang batas 1,5 derajat celcius. Sayangnya, sampai saat ini belum ada entitas di atas negara yang mampu menjaga komitmen tersebut.

"Ada banyak strategi teknologi untuk mencapai itu. Yang jadi pertimbangan adalah siapa yang akan menggunakan rekomendasi ini? Siapa yang akan memutuskan? Kita tidak punya entitas global yang mendesain hal ini, sehingga membuat mereka sulit untuk melakukannya," kata dia.

Masyarakat diimbau untuk terus meminta para pemangku kepentingan membuat kebijakan aksi iklim dan merespons dengan sungguh-sungguh hal ini. 

"Kita sebagai masyarakat harus terus menginformasikan ini sebisa mungkin dan meminta mereka membuat kebijakan dan mendukung mereka ketika melakukan itu," pungkasnya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dukung Dekarbonisasi Industri, PLN Suplai Energi Hijau ke H&M Group

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular