Internasional

Geger! McKinsey PHK 2000 Pekerja, Mau Bangkrut?

sef, CNBC Indonesia
22 February 2023 11:40
Logo McKinsey & Company di Zurich (REUTERS/Arnd Wiegmann)
Foto: Logo McKinsey & Company di Zurich (REUTERS/Arnd Wiegmann)

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa konsultan global McKinsey berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke 2.000 karyawannya. Mengutip AFP yang melansir Bloomberg, ini menjadi putaran PHK baru, yang akan menjadi salah satu yang terbesar perusahaan tersebut.

McKinsey diketahui telah meningkatkan jumlah karyawan dari 28.000 menjadi 45.000 selama lima tahun terakhir. Mengutip sumber anonim, Bloomberg mengatakan PHK kemungkinan akan menargetkan staf administrasi yang tidak berinteraksi langsung dengan klien, meski jumlah yang terkena dampak masih bisa berubah.

Didirikan hampir 100 tahun yang lalu di Chicago, Amerika Serikat (AS), McKinsey membuka layanan di lebih dari 130 negara. Konsultan itu memiliki rekor pendapatan sebesar US$15 miliar pada tahun 2021 dan melampaui angka tersebut pada tahun 2022, menurut sumber.

PHK terjadi dua tahun setelah sekitar 650 mitra senior McKinsey memilih Bob Sternfels untuk menggantikan Kevin Sneader yang terjerat skandal. Masa jabatan singkat Sneader ditandai dengan tuntutan hukum AS.

Perusahaan dituduh tersebut telah berkontribusi pada krisis opioid yang mematikan di negara tersebut melalui kerja sama dengan perusahaan farmasi, seperti Purdue Pharma, pembuat OxyContin. McKinsey setuju pada Februari 2021 untuk membayar US$573 juta untuk menyelesaikan tuntutan hukum tersebut.

Sebelumnya, banyak perusahaan besar AS, terutama di sektor teknologi, telah melakukan PHK dalam beberapa bulan terakhir. Ini menyusul pertumbuhan pesat selama bertahun-tahun yang dipicu oleh percepatan transisi digital selama pandemi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pekerja Terkena PHK Kantor Gegara Ini, Bisa Efek Bolos!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular