Sri Mulyani Was-was! Negara Maju Masih Berpotensi Resesi

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
22 February 2023 09:24
Konferensi Pers APBN KITA Februari 2023. (Tangkapan layar youtube Kemenkeu)
Foto: Konferensi Pers APBN KITA Februari 2023. (Tangkapan layar youtube Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan situasi perekonomian global terkini. Bendahara negara was-was ini akan berimbas terhadap perekonomian di tanah air.

Sri Mulyani menjelaskan, seluruh negara-negara terutama negara maju masih mengalami tantangan yang sangat berat.

"Pertumbuhan ekonomi tahun ini lebih lambat dari 2022, apalagi 2021 yang merupakan tahun pemulihan ekonomi sesudah pandemi," jelas Sri Mulyani dalam konferensi APBN Kita, Rabu (22/2/2023).

Sehingga pertumbuhan ekonomi di negara maju masih akan melemah, bahkan akan menghadapi resesi ekonomi.

"Sehingga tren melemahnya ekonomi di negara maju masih berlanjut dan kemungkinan terjadinya resesi masih ada," ujarnya lagi.

Peranan ekonomi yang melambat, kata Sri Mulyani akan disumbangkan oleh Amerika Serikat, Eropa, dan China.

Oleh karena itu, Sri Mulyani was-was ini akan mempengaruhi perekonomian Indonesia. "Ini tentu akan menjadi pengaruh yang sangat menentukan bagi perekonomian Indonesia juga."

Adapun pada 2022 untuk seluruh negara di dunia pertumbuhannya relatif lebih rendah dibandingkan tahun 2021. Namun Indonesia mencatatkan pertumbuhan 5,3% (year on year/yoy), yang dinilai Sri Mulyani sangat baik dibandingkan negara-negara ASEAN dan G20.

"Ini adalah prestasi dan sekaligus juga landasan bahwa kita bisa optimis karena dari sisi perekonomian menunjukkan resiliensi dan momentum pemulihan ekonomi yang kuat," jelas Sri Mulyani.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dunia Terancam Resesi Berjamaah di 2023, Nasib RI Gimana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular