Chevron Hengkang di Proyek Raksasa RI, Ini Kabar Penggantinya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Selasa, 21/02/2023 18:21 WIB
Foto: Unit Produksi Terapung (Floating Production Unit/FPU) proyek IDD, Kalimantan, Indonesia. Doc. Chevron

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimistis peralihan pengelola/ operator proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) di Kalimantan Timur dapat selesai pada kuartal 1 tahun ini.

Hal tersebut menyusul proses diskusi yang saat ini terus berlangsung antara Chevron Indonesia Company (CICO) dengan calon operator baru penggantinya.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan saat ini pihaknya masih menanti proses alih kelola proyek IDD dari operator sebelumnya yakni Chevron ke operator baru.


"Diharapkan begitu (kuartal 1 2023). Saat ini masih negosiasi mereka," ungkapnya saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Selasa (21/2/2023).

Seperti diketahui, semula proyek IDD ditargetkan dapat berproduksi mulai tahun 2025, kemudian kini diperkirakan akan molor menjadi 2028. Padahal, proyek IDD ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

Mundurnya jadwal operasi proyek IDD ini disebutkan karena perusahaan asal Amerika Serikat (AS), yakni Chevron sebagai operator proyek tersebut memutuskan untuk hengkang dari proyek gas laut dalam ini. Sejak beberapa tahun lalu Chevron sudah menyatakan rencana untuk mundur dari salah satu proyek gas raksasa RI ini. Namun hingga kini secara resmi Chevron masih menjadi operator hingga mendapatkan operator baru penggantinya.

Meski begitu, proses pencarian operator pengganti Chevron sudah mulai sedikit menemui titik terang. Dengan demikian, pengajuan revisi rencana pengembangan (Plan of Development/POD) untuk proyek ini diharapkan dapat tuntas pada kuartal III tahun ini.

Dwi berharap pada kuartal I tahun ini proses pengalihan hak partisipasi proyek IDD dari Chevron ke pengelola baru dapat segera terlaksana. Meski begitu, Dwi tidak membeberkan secara pasti siapa pengganti Chevron di proyek IDD ini.

"Bukan hanya harapan saja tapi sudah sepakat, baik dari Chevron sendiri dan calonnya sudah sepakat, jadi kuartal I ini sudah bisa diselesaikan dan sudah bisa diperoleh. Saat ini sudah proses due diligence, minggu depan masih ada beberapa data yang diungkap oleh Chevron dan meyakinkan lagi untuk SKK perihal aset IDD," kata dia beberapa waktu lalu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sebelumnya menyampaikan bahwa ENI, perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Italia, menjadi kandidat kuat pengganti Chevron di proyek migas laut dalam atau IDD di Kalimantan Timur.

Bahkan, pihaknya sudah mengadakan pertemuan bersama perusahaan asal Italia tersebut guna membahas proyek IDD. Meski begitu, Arifin tidak dapat membeberkan besaran nilai akuisisi ENI untuk mencaplok proyek yang berada di lepas pantai Kalimantan Timur ini.

"Insya Allah positif deh ya. (Nilai akuisisi) Itu rahasianya dia dong. Kan bisnis," kata Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (16/12/2022).

Seperti diketahui, proyek IDD senilai US$ 6,98 miliar yang meliputi Lapangan Gendalo dan Gehem awalnya direncanakan akan beroperasi pada kuartal IV tahun 2025. Proyek ini memiliki estimasi produksi mencapai 844 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 27.000 barel per hari (bph).


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekspansi Elnusa, Mini LNG Plant - Incar Lapangan Migas Irak