Tarif LRT Jabodebek Diusulkan Rp 15.000, Mahal Apa Murah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jabodebek akan beroperasi secara komersial akhir Juli 2023. Terkait tarif, memang belum ada penetapan, tetapi ada usulan sebesar Rp15.000 per penumpang.

Selain angka Rp15.000, ada juga usulan untuk menetapkan tarif progresif dimana rata-rata tarif LRT Jabodebek dengan jarak terjauh sekitar Rp24.000-Rp25.000.

"Usulan yang kami sampaikan memang di kisaran Rp15.000 dan nantinya juga akan ada tarif progresif, yang artinya akan dihitung tambahan biaya setiap Km (Kilometer) perjalanannya," ungkap Manajer Humas LRT Jabodebek, Kuswardoyo kepada CNBC Indonesia, Selasa (21/2/2023).

Kuswardoyo memastikan angka ini masih belum final. LRT Jabodebek masih menunggu keputusan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terutama mengenai pemberian subsidi atau Public Service Obligation (PSO).

"Terkait tarif tentunya akan ada perhitungan PSO dari pemerintah bagi pengguna LRT Jabodebek, namun jumlah dan besaran pastinya hingga kini belum kami terima dari Kemenhub," sebutnya.

Adapun nilai besarannya akan sangat bergantung pada kebijakan pemerintah. Semakin besar nilai PSO, maka tarif LRT Jabodebek bisa semakin ditekan. Ia berharap nilai tarifnya bisa segera ditentukan mengingat waktu operasi tidak lama lagi.

"Kami berharap bulan depan sudah ada info tarif dari Kemenhub," sebut Kuswardoyo.

Saat ini, pembangunan LRT Jabodebek terus dikebut agar bisa beroperasi di pertengahan tahun ini atau berkisar 4-5 bulan ke depan. Progres pengerjaannya sudah hampir mendekati angka 90%.

"Saat ini sudah 89,5% pekerjaan diselesaikan.LRT Jabodebek direncanakan akanCOD(Commercial Operation Date) pada Juli 2023," ujarnya.

PT KAI (persero) sebagai operator LRT Jabodebek bersama pihak-pihak terkait terus mempersiapkan berbagai aspek agar LRT Jabodebek dapat beroperasi sesuai target yang direncanakan.

"Saat ini kami masih terus melakukan ujicoba operasional perjalanan LRT Jabodebek dengan sejumlah rangkaian secara bersamaan," tutup Kuswardoyo.