Jelang Puasa-Lebaran 2023, Pembatasan Pertalite Bakal Jalan?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Selasa, 21/02/2023 15:40 WIB
Foto: Sejumlah warga mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Menteng Dalam, Jakarta, Sabtu (21/1/2023). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sampai saat ini belum juga menerbitkan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) termasuk juga petunjuk teknis pembelian BBM bersubsidi dan penugasan.

Aturan tersebut sangat diperlukan agar penyaluran BBM bersubsidi jenis Pertalite tepat sasaran. Apalagi menjelang hari raya Idul Fitri 2023 mendatang.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan revisi Perpres 191 tahun 2014 hingga kini masih berproses. Oleh sebab itu, dirinya belum dapat memastikan kapan aturan tersebut dapat diterbitkan.


Namun demikian, merespon proyeksi penjualan Pertalite yang akan melonjak saat periode Ramadan dan Idul Fitri 2023, pemerintah bakal memastikan kebutuhan BBM jenis Pertalite untuk masyarakat tercukupi.

"(Revisi Perpres) masih dalam proses. Stok Pertalite (jelang Ramadan dan Idul Fitri) akan kita cukupkan ya," ujarnya singkat saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Selasa (21/2/2023).

Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi (BPH Migas) juga belum dapat memastikan kapan pembatasan pembelian Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) atau Pertalite diberlakukan.

Mengingat revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) termasuk juga petunjuk teknis pembelian BBM bersubsidi dan penugasan hingga kini masih berlangsung.

Namun, Anggota BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan kriteria mobil yang dapat mengisi Pertalite masih mengacu pada rencana awal. Di mana spesifikasi mobil yang dilarang untuk menenggak Pertalite menyasar pada mesin di atas 1.400 cubicle centimeter (cc).

"Yang saya tahu sampai titik ini masih (1400cc). Misal kalau diberlakukan pembatasan CC studi kita kan menunjukkan 1400 cc dari itu demand kan bisa dikendalikan kita ada hitung hitungan. Sementara yang kami lakukan berdasarkan itu," kata Saleh saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (3/2/2023).

Seperti diketahui, kuota BBM Pertalite pada 2023 mengalami kenaikan menjadi 32 juta kilo liter (kl) dari perkiraan penyerapan Pertalite pada 2022 yang sebesar 29,48 juta kl.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.

Mars mengatakan, pihaknya telah memperoleh surat penugasan dari pemerintah untuk menyalurkan BBM Pertalite pada 2023 ini. Seperti diketahui, Pertalite merupakan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP).

Sementara itu, untuk kuota Solar subsidi pada 2023 ini mencapai 16 juta kl. "BBM subsidi sudah ada kuotanya. Untuk minyak Solar sekitar 16 juta kl. Untuk Pertalite ini kan sebetulnya kuotanya kan Pertalite ini JBKP ya, ini volumenya masih dapat penugasan dari pemerintah sekitar 29-32 juta kl," ungkapnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (04/01/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan, kuota BBM subsidi ini akan dievaluasi setiap tiga bulannya. "Kalau kuota ini kan tiap tiga bulan ada review, verifikasi volume dan kita mendapatkan penugasan dari BPH Migas, itu SK-nya tiap triwulan," ucapnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: ESDM Selidiki Longsor Maut Tambang Gunung Kuda Cirebon