RI Bakal Jadi 'Super Hero' Bagi India dari Kegelapan?
Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman krisis listrik di India semakin tampak di depan mata. Kementerian Listrik India memproyeksikan permintaan puncak sebesar 229 Giga Watt (GW) pada April mendatang.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, kapasitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) harus beroperasi setidaknya 193 GW.
India memperkirakan pembangkit listriknya akan membakar sekitar 8% lebih banyak batu bara pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2024. Adapun, meningkatnya aktivitas ekonomi dan cuaca yang tidak menentu akan terus mendorong pertumbuhan permintaan akan tenaga listrik.
Pemerintah India pun telah mengeluarkan peraturan darurat yang meminta produsen listrik yang menggunakan batu bara impor (ICB) untuk berproduksi secara penuh. Mereka juga diminta untuk menjual dengan segera produksi mereka.
Peraturan itu dikeluarkan sebagai antisipasi lonjakan permintaan listrik selama musim panas, April tahun ini. Aturan ini akan berlaku pada 16 Maret 2023 mendatang guna memberikan waktu bagi produsen pengelola pembangkit listrik untuk mengimpor batu bara menjelang lonjakan konsumsi. Aturan ini akan berakhir pada 15 Juni 2023.
"Untuk memastikan ketersediaan listrik dan memenuhi permintaan, pembangkit listrik ICB harus dinaikkan (produksinya). Demi kepentingan yang lebih besar dan memastikan pembangkit optimal dari ICB plant, arahan ini dikeluarkan di bawah Section-11 of The Electricity Act 2003 yakni bahwa semua pembangit ICB harus beroperasi dengan kapasitas penuh," demikian tulis aturan darurat tersebur, dikutip dari Money Control.
Lalu apakah Indonesia akan jadi penyelamat India dari ancaman krisis listrik?
Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan salah satu produsen batu bara terbesar di dunia. Pada tahun ini saja, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan produksi batu bara Indonesia naik hampir 700 juta ton atau 694 juta ton.
Sebagaimana catatan Badan Pusat Statistik (BPS), India merupakan penikmat terbesar batu bara dari Indonesia setelah China.
Tercatat, ekspor batu bara Indonesia ke India mengalami lonjakan yang signifikan di tahun 2022 yang mencapai 110,15 juta ton dibanding tahun 2021 yang hanya mencapai 70,77 juta ton.
Ekspor batu bara Indonesia ke India pun menjadi yang terbesar saat ini, di mana ekspor batu bara ke China pada tahun 2022 mencapai 69,69 juta ton.
(pgr/pgr)