Ngeri! Korban Gempa Turki Tembus 46 Ribu Jiwa

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
19 February 2023 10:10
Proses evakuasi gempa Turki oleh tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) - foto Basarnas
Foto: Proses evakuasi gempa Turki oleh tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) - foto Basarnas

Jakarta, CNBC Indonesia - Gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah beberapa pekan lalu telah memakan korban jiwa lebih dari 46 ribu orang.

Jumlah korban meninggal diprediksi akan terus bertambah. Di samping itu, dilaporkan sekitar 345 ribu apartemen di Turki telah hancur dan masih banyak orang belum ditemukan.

Mengutip Reuters, dua belas hari setelah gempa melanda, para pekerja dari Kyrgyzstan mencoba menyelamatkan satu keluarga Suriah beranggotakan lima orang dari puing-puing sebuah bangunan di kota Antakya di selatan Turki.

Tiga orang, termasuk seorang anak, diselamatkan hidup-hidup. Ibu dan ayahnya selamat, namun anak itu kemudian meninggal karena dehidrasi, kata tim penyelamat. Satu kakak perempuan dan saudara kembar tidak selamat.

"Kami mendengar teriakan saat kami menggali hari ini satu jam yang lalu. Saat kami menemukan orang yang masih hidup, kami bahagia," kata Atay Osmanov, anggota tim penyelamat kepada Reuters, Minggu (19/2/2023).

Sementara itu, sepuluh ambulans menunggu di jalan terdekat yang diblokir untuk lalu lintas untuk memungkinkan pekerjaan penyelamatan.

Para pekerja meminta keheningan total dan semua orang berjongkok atau duduk saat tim naik lebih jauh ke atas puing-puing bangunan tempat keluarga itu ditemukan untuk mendengarkan suara lagi menggunakan detektor elektronik. Saat upaya penyelamatan berlanjut, seorang pekerja berteriak ke reruntuhan.

"Tarik napas dalam-dalam jika Anda bisa mendengar suara saya,"

Kepala Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD), Yunus Sezer, mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan sebagian besar akan dihentikan pada Minggu malam.

Korban tewas di Turki mencapai 40.642 akibat gempa sementara negara tetangga Suriah telah melaporkan lebih dari 5.800 kematian, jumlah korban yang tidak berubah selama berhari-hari.

Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley mengatakan pemerintah Suriah dan Turki telah bekerja sama dengan sangat baik, tetapi operasinya terhambat di barat laut Suriah.

Badan itu pekan lalu mengatakan kehabisan stok di sana dan menyerukan lebih banyak penyeberangan perbatasan dibuka dari Turki.

"Masalah yang kami hadapi [adalah] operasi lintas garis ke Suriah barat laut dimana otoritas Suriah barat laut tidak memberi kami akses yang kami butuhkan," kata Beasley.

"Waktu hampir habis dan kami kehabisan uang. Operasi kami menghabiskan sekitar $50 juta per bulan untuk tanggap gempa saja, jadi kecuali Eropa menginginkan gelombang baru pengungsi, kami perlu mendapatkan dukungan yang kami butuhkan," tambah Beasley.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Rawan Gempa Dahsyat Mirip Turki, BMKG Beri Peringatan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular