Janji Biden Rp 300 Triliun buat RI, Kapan Cair? Ini Kata ESDM

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
17 February 2023 17:20
U.S. President Joe Biden greets Indonesia's President Joko Widodo as he arrives for the G20 leaders' summit in Nusa Dua, Bali, Indonesia, November 15, 2022. REUTERS/Kevin Lamarque/Pool
Foto: REUTERS/KEVIN LAMARQUE

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sempat mengungkapkan pihaknya dan negara-negara maju tergabung dalam G7 berkomitmen mendanai hingga US$ 20 miliar atau sekitar Rp 302 triliun (asumsi kurs Rp 15.116 per US$) untuk mempercepat pelaksanaan transisi energi di Indonesia, khususnya untuk meninggalkan penggunaan batu bara sebagai sumber energi.

Hal tersebut disampaikannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Selasa (15/11/2022). Komitmen tersebut merupakan inisiasi atas program Just Energy Transition Partnership (JETP) oleh negara-negara G7 untuk membantu RI mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Lantas, kapan komitmen pendanaan tersebut bisa dicairkan?

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pihaknya kini mulai memilih program-program yang akan dimasukkan ke dalam JETP ini.

JETP sendiri merupakan inisiatif program kemitraan antara Indonesia dengan beberapa negara maju untuk memastikan pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca terpenuhi.

"JETP ada beberapa negara yang akan andil. Dari target utamanya itu akan dielaborasikan mana-mana program yang akan ditargetkan dalam JETP dan bagaimana eksekusinya, itulah nanti detailnya nanti yang akan kita fokuskan," ungkapnya saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (17/2/2023).

Menurut Arifin, JETP sendiri nantinya tidak hanya berkutat pada pengakhiran operasional lebih dini alias early retirement PLTU. Namun, program ini juga akan menyasar isu lain yang berdampak pada penurunan emisi gas rumah kaca.

"Nanti juga ada isu-isu lain, tapi memang yang menjadi target utama ini bagaimana pengurangan emisi yang cukup signifikan dari PLTU. Tapi dalam JETP tidak ada carbon capture, dia nanti akan ada dari skema yang lain," ujarnya.

Sebelumnya, dalam KTT G20 di Bali, 15 November 2022 lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan komitmen US$ 20 miliar ini dalam rangka mendukung pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan mendukung percepatan transisi energi melalui penghentian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara di Indonesia.

"Kami dengan Indonesia dan Jepang bersama-sama menciptakan Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE). Bersama kita memobilisasi US$ 20 miliar dalam pengembangan EBT dan mendukung transisi energi untuk menjauhi batu bara US$ 20 miliar ambisi institusi keuangan untuk transisi energi yang bisa dirasakan dampaknya untuk dunia," tuturnya saat KTT G20 di Bali, Selasa (15/11/2022).

Biden mengatakan, ini juga bisa digunakan untuk mendorong proyek berbasis energi terbarukan seperti mendukung pengembangan kendaraan listrik dan teknologi.

"Ini juga bisa menciptakan lapangan kerja dan bisa berkontribusi untuk mengurangi dampak perubahan iklim global," ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Biden juga mengungkapkan bahwa G7 secara resmi meluncurkan pendanaan global untuk infrastruktur dengan mobilisasi pendanaan hingga US$ 600 miliar untuk lima tahun ke depan.

"Ini untuk pembangunan berkualitas, infrastruktur berkelanjutan, dan investasi rendah karbon untuk negara-negara berpenghasilan menengah (negara berkembang)," tuturnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pensiun Dini PLTU, Pemerintah Luncurkan JETP

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular