Breaking News: BPS Lapor Ekspor Januari 2023 Capai US$22,31 M

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Rabu, 15/02/2023 11:22 WIB
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor Indonesia sepanjang Januari 2022 sebesar US$22,31 miliar atau turun 6,36% dari bulan sebelumnya. Angka ini masih naik 16,37% dari Januari 2022.  Tren penurunan ini telah tampak sejak lima bulan terakhir.

"Dalam 3 tahun terakhir, pertumbuhan ekspor di Januari memiliki pola yang sama, mengalami penurunan dari bulan sebelumnya," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Habibullah dalam konferensi pers, Rabu (15/2/2023).

Ekspor nonmigas Januari 2023 mencapai US$ 20,83 miliar, turun 6,84% dibanding Desember 2022. Habibullah mengatakan bahwa penurunan disumbang oleh komoditas bahan bakar mineral. Namun, jika dilihat secara tahunan, ekspor nonmigas masih meningkat 13,97% (year-on-year/yoy).


Sementara itu, ekspor migas Januari 2023 mencapai US$1,49 miliar atau naik 0,98% dari bulan sebelumnya. Adapun, secara tahunan, angkanya meningkat 65,03% (yoy).

Dari sisi sektor, ekspor pertambangan meningkat 121,46% (yoy) dari periode yang sama tahun lalu. Posisi kedua adalah migas yang naik 65,03%. 

Adapun, BPS mencatat Harga batu bara mengalami penurunan turun 16.15% (yoy) ke level US$318 per ton. Sementara itu, gas alam turun 40,53% (yoy) menjadi US$3,1 per mmbtu.

Di sisi lain, China telah membuka kembali keran impornya. Alhasil, pertumbuhan ekonominya diperkirakan membaik pada 2023. "Kinerja ini akan mempengaruhi ekspor Indonesia," kata Habibullah.  

Namun, impor batu bara China baru dipenuhi dari Australia. Di sisi lain, India juga tengah memacu produksi batu baranya. Kondisi ini, kata Habibullah, akan berpengaruh terhadap permintaan ekspor batu bara Indonesia.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BPS: Surplus Neraca Dagang RI Mei 2025 Sebesar USD 4,3 Miliar