Kabar Terbaru! 52% Pabrik Smelter di RI Sudah Operasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melaporkan bahwa saat ini Indonesia telah memiliki 91 smelter atau pabrik pemurnian mineral, 48 smelter telah beroperasi, dan 43 sisanya masih dalam tahap konstruksi.

"Berdasarkan data Kemenperin (Kementerian Perindustrian), per 1 Februari 2023 terdapat 91 smelter di Indonesia dengan perincian 48 telah beroperasi dan lainnya dalam tahap konstruksi," kata Agus dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR, Selasa (14/2/2023).

Adapun lokasi smelter yang telah beroperasi saat ini, terbanyak berada di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 25 smelter. Kemudian, Provinsi Maluku sebanyak 22 smelter, Sulawesi Tenggara sebanyak 12 smelter, Kalimantan Barat sebanyak 10 smelter, dan lainnya sebanyak 34 smelter terletak di berbagai provinsi di seluruh wilayah Indonesia.

"Dari 48 smelter yang telah beroperasi berdasarkan komoditinya secara kumulatif, smelter-smelter tersebut memiliki kapasitas investasi dan juga penyerapan tenaga kerja," ujarnya.

Kapasitas investasi dan penyerapan tenaga kerja berdasarkan komoditasnya. Untuk smelter nikel memiliki kapasitas produksi per tahunnya sebesar 262.560 ton, dengan total investasi yang sudah dikeluarkan sebesar Rp 5,5 triliun, dan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 2.327 orang.

Kemudian, smelter besi baja kapasitas produksi per tahunnya sebesar 1,6 juta ton dengan total investaso yang sudah dikeluarkan Rp 15,96 triliun, dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 2.729 orang.

Smelter tembaga, kapasitas produksi per tahunnya sebesar 150 ribu ton dengan investasi sejauh ini sebesar Rp 266 miliar, dan penyerapan tenaga kerja 525 orang.

Selanjutnya, smelter aluminium kapasitas produksi per tahunnya sebesar 544.563 ton dengan total investasi yang sudah masuk Rp 15,66 triliun, dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.893 orang.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Pengusaha Ingatkan Pemerintah Jangan Hanya Fokus Pada Smelter

(hoi/hoi)