
Pilu, Potret Buku Harian Anak-Anak Korban Gempa Turki-Suriah
Seorang anggota evakuasi melihat sebuah buku catatan milik anak-anak yang ditemukan di sebuah bangunan yang rusak

Seorang anggota evakuasi melihat sebuah buku catatan milik anak-anak yang ditemukan di sebuah bangunan yang rusak, setelah gempa bumi dahsyat mengguncang kota Jandaris, Suriah. (White Helmets/Handout via REUTERS)

Bangunan itu mengubur buku sekolah dan sertifikat milik anak-anak setelah gempa yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin pekan lalu yang meninggalkan jumlah korban begitu besar. Tak hanya yang meninggal dunia dan luka, namun juga yang terdampak akibat bencana alam itu. (White Helmets/Handout via REUTERS)

Buku tulis itu terlihat coretan yang ditulis tangan oleh seorang anak korban dari gempa dahsyat itu. Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada 23 juta jiwa warga yang terdampak akibat gempa itu. Beberapa dari mereka bahkan dalam situasi yang rentan. (White Helmets/Handout via REUTERS)

Korban tewas akibat gempa yang mengguncang Turki dan Suriah pekan lalu telah mendekati 40 ribu jiwa diantaranya anak-anak tak luput menjadi korban. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan besar mengingat jumlah ini membuat gempa tersebut menjadi salah satu yang mematikan dalam 20 tahun terakhir. (White Helmets/Handout via REUTERS)

Nampak sebuah gambar yang dilukis oleh anak korban gempa yang menggambarkan isi hati sang anak sebelum bencana gempa dahsyat itu menerpa. Petugas dan para relawan penyelamat pun masih berniat akan terus melakukan upaya evakuasi. Namun, beberapa saat ini berniat untuk mengecilkan proses evakuasi dan lebih berfokus pada bantuan bencana. (White Helmets/Handout via REUTERS)