Cadangan Minyak RI Terancam Punah, Masih Ada Harapan?

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Senin, 13/02/2023 16:15 WIB
Foto: Blok Rokan. (Doc SKK Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia diprediksikan akan kehabisan cadangan minyak dalam jangka waktu 10 tahun ke depan. Hal itu apabila, dalam waktu dekat ini Indonesia tidak bisa menemukan cadangan-cadangan minyak yang baru.

Seperti yang dikatakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, pihaknya saat ini sedang berupaya untuk memompa peningkatan produksi minyak bumi di Indonesia.

Arifin mengatakan, setidaknya masih terdapat 6-7 area baru yang berpotensi dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi migas nasional. "Kalau kita gak punya yang baru dengan konsumsi yang sekarang ya 9-10 tahun, tapi kita juga masih punya kurang lebih 6-7 potensi area baru yang bisa kita kembangin dan ini bisa juga meningkatkan kita punya," ujar dia saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (10/2/2023).


Lantas apa lagi yang bisa diupayakan Indonesia dalam menangkal kehabisan cadangan minyak dalam negeri?

Praktisi Minyak dan Gas (Migas), Hadi Ismoyo mengatakan Indonesia perlu melakukan eksplorasi lebih masif lagi dalam menemukan cadangan minyak yang terhitung masih potensial di dalam negeri.

"Kuncinya disini adalah eksplorasi dan eksplorasi dan eksplorasi. Nah, kebetulan cekungan kita itu banyak di Indonesia bagian timur, seperti disampaikan tadi adalah cadangan luar biasa namun tantangan juga luar biasa," ungkap Hadi kepada CNBC Indonesia dalam Energy Corner, Senin (13/2/2023).

Sebelumnya, memang telah ditemukan potensi minyak raksasa di wilayah timur Indonesia yakni Warim, Papua dan Seram, Maluku. Potensi cadangan minyak di Blok Warim, Papua yang tercatat oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencapai 25 miliar barel minyak serta 47 triliun kaki kubik gas (TCF) di atas produksi gas milik Blok Masela yang diperkirakan mencapai 10,73 TCF.

Sedangkan, Blok Seram disebut memiliki potensi minyak sebesar 7,596 miliar barel dan gas sebesar 13,69 triliun kaki kubik (TCF). Sementara area Warim menyimpan potensi minyak 25,968 miliar barel dan gas bumi 47,37 TCF.

Untuk itu, Hadi kembali mengungkapkan bahwa Indonesia butuh investor kelas kakap yang bisa menggarap potensi minyak di Warim dan Seram. Hal itu dikarenakan kedua wilayah tersebut membutuhkan konstruksi mahal dan wilayah yang sulit dijangkau.

Menurutnya, tidak cukup hanya investor abal-abal yang mau mengeruk potensi minyak di kedua wilayah di Indonesia bagian timur tersebut. "Dibutuhkan investor yang genuine, investor besar, investor tingkat tinggi. Kalau investor yang hanya tingkat abal-abal dan menengah, saya pikir nggak berani ke Indonesia bagian timur karena itu adalah deepwater dan juga ada di daerah-daerah yang mahal sekali konstruksinya," jelasnya.

Selain itu, adapun tantangan eksplorasi yang cukup pelik, khususnya pada wilayah Warim dan Seram. Hadi menilai dibutuhkan sinergitas antar kementerian dalam menarik kembali investor agar menanam modalnya di Indonesia.

Adapun, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya bersama Kementerian ESDM, saat ini telah melakukan pemetaan di kedua wilayah tersebut. Adapun pengembangan dua wilayah ini diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan produksi migas nasional.

"Kalau tidak salah, pokoknya Seram dan Warim ini kira kira punya potensi 4 sampai 5 miliar barel," ujar Dwi saat ditemui di Gedung DPR, dikutip Kamis (2/2/2023).

Dwi menyebut potensi minyak area Warim dan Seram diproyeksikan bisa mencapai dua kali lipat dari cadangan minyak yang ada saat ini, yang hanya 2,3 miliar barel per hari.

Oleh sebab itu, apabila kedua wilayah tersebut dapat dikembangkan, akan menambah cadangan minyak nasional secara jangka panjang.

"Tantangan eksplorasi ke depan juga besar bahwa ada di Seram, di Warim, dan sebagainya. Bahkan Warim itu Taman Nasional jadi diperlukan kerja sama para pihak Kementerian ESDM, dan juga dari KLH, dan juga Menteri Keuangan dalam hal fiscal term supaya kerja sama ini cantik, sinergis, biar investor balik," tandasnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Sebut Produksi Migas Blok Cepu Tambah 30 Ribu Bph