Tambang Freeport di Papua Dihantam Banjir, Operasi Disetop

Jakarta, CNBC Indonesia - Area pertambangan tembaga PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kota Timika, Papua, dilanda banjir bandang dan longsor akibat curah hujan tinggi pada Sabtu (11/09/2023) waktu setempat.

Tingginya curah hujan tersebut menyebabkan air mengalir deras di Jalan West Gully, area pabrik pengolahan konsentrat MP 74. Alhasil, bencana ini menyebabkan sebagian lokasi pabrik pengolahan konsentrat (Mill-Concentrating) mengalami banjir lumpur dan beberapa ruas jalan tambang mengalami kerusakan.

Akibat kondisi tersebut, aktivitas penambangan dan pengolahan dihentikan sementara untuk proses pemulihan.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas.

"Akibatnya, aktivitas penambangan dan pengolahan dihentikan sementara untuk proses pemulihan," ungkap Tony, Minggu (12/02/2023).

Dia mengatakan, tim tanggap darurat PTFI juga sudah diaktifkan untuk menangani kondisi ini. Dia menyebut, perusahaan juga telah mengevakuasi 14 karyawan yang tertahan di dalam gedung perkantoran dalam kondisi selamat.

"Tim Emergency Preparedness and Response (EPR) PTFI sudah diaktifkan untuk melakukan tindakan yang diperlukan. PTFI telah melakukan penjemputan dan evakuasi 14 orang karyawan yang tertahan dalam gedung perkantoran, dan mereka dalam keadaan sehat," kata Tony.

Tony mengungkapkan PTFI bersyukur tidak ada laporan korban jiwa atas kejadian ini.

"Kami mengutamakan keselamatan bagi seluruh karyawan yang bertugas di lokasi," tambahnya.

Sejak Sabtu malam, menurutnya PTFI terus melakukan upaya pembersihan dan pemulihan dengan aman dan sesuai prioritas, sehingga operasi diharapkan dapat kembali normal. Saat ini, Tony mengabarkan situasi wilayah Tembagapura, khususnya area Pabrik di MP 74, terkontrol dengan baik.

Baca: Duh! Tembagapura Freeport Dihantam Banjir Bandang & Longsor

(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Izin Kelar di 2041, Cadangan Emas Freeport Gak Ada Habisnya