Minyak RI Habis 10 Tahun Lagi, Gimana nih Pak Jokowi?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Jumat, 10/02/2023 17:25 WIB
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan umur cadangan minyak di Indonesia diperkirakan hanya mampu bertahan sekitar 9 sampai 10 tahun saja. Oleh karena itu, pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi untuk peningkatan produksi migas nasional.

Menurut Arifin, pemerintah setidaknya telah memetakan 6-7 potensi area migas baru yang mempunyai prospek cukup bagus. Dengan demikian, diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan produksi minyak nasional.

"Kalau kita gak punya yang baru, dengan konsumsi yang sekarang, ya 9-10 tahun (habis), tapi kita juga masih punya kurang lebih 6-7 potensi area baru yang bisa kita kembangin dan ini bisa juga meningkatkan kita punya," ungkapnya saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (10/2/2023).


Berdasarkan bahan paparan Kementerian ESDM, pemerintah sendiri telah menyiapkan sejumlah strategi mulai dari strategi jangka pendek hingga jangka panjang untuk mendukung pencapaian target produksi 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) tahun 2030 mendatang.

Strategi jangka pendek untuk meningkatkan produksi minyak misalnya, yang akan dilakukan pemerintah adalah optimasi Lapangan Banyu Urip melalui pengeboran 5 sumur infill carbonate dan 2 sumur clastic dan ditargetkan first oil tahun 2028 dengan perkiraan tambahan cadangan sebesar 125 MMBO.

Kemudian, pengembangan di Wilayah Kerja (WK) Rokan dengan melakukan drilling secara massif, serta ekspansi water flood dan steam flood. Adapun kegiatan tersebut berpotensi menambah cadangan sebesar 558 MMBO.

Sementara itu, untuk strategi jangka panjang peningkatan produksi minyak, pemerintah juga bakal meningkatkan eksplorasi di area Seram. Area ini setidaknya menyimpan potensi oil inplace yaitu minyak sebesar 7,596 miliar barel dan gas 13,69 triliun kaki kubik (TCF).

Selain Seram, pemerintah juga akan menggenjot kegiatan eksplorasi di area Warim di mana terdapat potensi minyak sebesar 25,968 miliar barel dan gas bumi 47,37 TCF. Namun, terdapat tantangan dalam pengembangan area Warim yaitu tumpang tindih dengan Taman Nasional Lorentz. Untuk itu, Kementerian ESDM berkoordinasi dengan Kementerian KLHK.

Program lainnya yakni melalui kegiatan pengeboran, kerja ulang dan perawatan sumur yang masif. Reaktivasi Idle Well (Target 2023 1.086 sumur 38.000 BOEPD) dan Idle Field melalui skema New KSO. Terakhir,implementasi teknologi EOR (CO2 injection, surfactant, vibroseis, ESOR, Microbial) pada lapangan tua (mature field).


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Ingatkan Indonesia Jangan Kena Kutukan Sumber Daya Alam