Masih Ada Harapan! RI Punya Potensi Minyak Jumbo

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Jumat, 10/02/2023 15:50 WIB
Foto: Infografis/Cadangan Migas Indonesia/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah saat ini tengah getol menggenjot peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Beberapa diantaranya dengan fokus mengembangkan eksplorasi migas di lima area, salah satunya yakni Warim yang berlokasi di Papua.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa area Warim menyimpan potensi migas yang cukup besar untuk dikembangkan.

Namun demikian, pengembangannya terganjal lantaran area migas yang berlokasi di wilayah perbatasan dengan Papua Nugini tersebut berada di dalam area hutan nasional lorentz.


"Warim gede, cuma kan masih kita harus selesaikan, bisa gak kita upayakan, karena kalau Warim ini bisa kita kembangkan luar biasa Indonesia ini," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (10/2/2023).

Berdasarkan data Kementerian ESDM, area Warim sendiri mempunyai potensi sebesar 25,968 miliar barel minyak serta 47,37 triliun kaki kubik gas (TCF). Adapun potensi gas Warim diketahui melebihi produksi gas milik Blok Masela yang diperkirakan hanya mencapai 10,73 TCF.

Di sisi lain, Arifin mengakui bahwa umur cadangan minyak RI saat ini diperkirakan hanya mampu bertahan sekitar 9 sampai 10 tahun saja. Oleh sebab itu, perlu upaya ekstra untuk menggenjot peningkatan produksi.

Menurut Arifin, pemerintah telah memetakan potensi area migas baru yang mempunyai prospek cukup bagus ke depan. Potensi tersebut menjadi ajang taruhan atau pembuktian untuk mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030.

"Kalau kita gak punya yang baru dengan konsumsi yang sekarang ya 9-10 tahun, tapi kita juga masih punya kurang lebih 6-7 potensi area baru yang bisa kita kembangin dan ini bisa juga meningkatkan kita punya," ujar dia.

Selain itu, pemerintah saat ini juga tengah mengharapkan tambahan produksi dari hasil kegiatan pengeboran sumur pengembangan di Blok Cepu maupun di Blok Rokan. Dengan begitu, tren penurunan produksi bisa ditekan.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Roadmap Hidrogen Nasional Dirilis, Bahlil Harap Dilirik Investor