Diabetes Anak Muncul, Menkes Singgung Soal Kelengkapan Data

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai bahwa data register kesehatan anak milik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) belum lengkap. Hal itu disampaikan Budi ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).
"Dua-duanya memang data register kita saya akui jauh dari lengkap. Data diabetes, data kanker, data jantung, dan lain sebagainya itu masih belum terintegrasi dan lengkap," ungkapnya.
Budi mengatakan, pihaknya akan meminta IDAI dan BPJS untuk menggabungkan serta merapikan data-data tersebut agar lebih terintegrasi dan lengkap.
"Hal-hal seperti itu secara statistik harus dirapikan. Terus terang, data yang ada sekarang belum baik. Jadi, saya minta IDAI, BPJS, dan Kemenkes berkumpul. Kita rapikan dulu datanya," jelasnya.
Berkaitan dengan jumlah kasus diabetes anak yang meningkat, Budi menjelaskan bahwa kenaikan jumlah tersebut bukan karena melonjaknya kasus, tetapi karena cakupan survei yang semakin meluas. Namun, hal itu juga tidak terlepas dari tren diabetes yang meningkat secara keseluruhan.
"Bukan hanya di Indonesia, tetapi seluruh dunia juga," papar Menkes. "Apalagi orang indonesia senang dengan gula. Nah, itu yang kita akan coba edukasi masyarakat dengan lebih agresif," lanjutnya.
Dalam upaya pencegahan peningkatan kasus Diabetes Melitus (DM) pada anak, Kemenkes akan berkoordinasi dengan kementerian lainnya untuk mengatur gula, garam, dan lemak.
"Kita sekarang sedang mengolah regulasi kajiannya dengan bantuan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mengenai gula, garam, dan lemak. Nanti kita akan bicara dengan kementerian keuangan dan kementerian perindustrian untuk bisa menyinkronkan kebijakan," tutup Budi.
[Gambas:Video CNBC]
Kasus Covid-19 di RI Mulai Nanjak Lagi, Apa Kata Luhut?
(miq/miq)