
Gunung Karangetang Sulut Meletus, Hindari Radius Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghimbau agar masyarakat tidak mendekati Gunung Api Karangetang yang berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Terutama dalam radius 1.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral ke arah Barat sejauh 2.5 km serta sepanjang kali Malebuhe.
Hal tersebut menyusul naiknya status Gunung Api Karangetang dari level II atau waspada menjadi level III Siaga per tanggal 8 Februari 2023.
Koordinator Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Oktory Prambada menjelaskan potensi bahaya terbesar saat ini adalah terjadinya guguran dan aliran lava ke sektor tenggara dan selatan. Oleh karena itu ia meminta kepada masyarakat agar mematuhi himbauan yang telah dikeluarkan pemerintah.
"Kami rekomendasikan bahwa agar tidak melakukan aktivitas apapun pada radius 2,5 km yang berpusat di kawah utama kemudian di sektor Tenggara dan Selatan sekitar 3,5 km itu rekomendasi kami," kata dia dalam Konferensi Pers, Kamis (9/2/2023).
Menurut Oktory gunung api yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara tersebut merupakan suatu gunung api kepulauan yang berjarak sekitar 146 kilometer (KM) dari kota Manado. Gunung api ini sendiri merupakan gunung api yang paling aktif di Indonesia selain Merapi, Semeru dan Anak Krakatau.
Berdasarkan analisis aktivitas gunung api per tanggal 9 Februari 2023, aktivitas Gunung Karangetang berupa aliran lava atau guguran yang dapat berlangsung lama, bahkan hingga tahunan. Adapun potensi bahaya dari aktivitas gunung api ini berupa aliran lava, guguran lava, dan aliran piroklastik (awan panas).
"Guguran lava dapat berasal dari kubah lava dan tumpukan material di lereng Gunung Karangetan. Kubah lava merupakan tumpukan material lava di puncak," ujarnya.
Gunung Karangetang sendiri sejak tahun 2000 hingga 2019 telah terdeteksi adanya 1230 titik panas. Adapun bila dikonversi ke dalam akumulasi magma, maka dari tahun 2000 hingga 2019, gunung api ini telah mengeluarkan magma sebanyak 145 juta meter kaki kubik per hari atau 21 ribu meter kaki kubik per hari.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! 17 Gunung Api di Indonesia Dalam Kondisi 'Waspada'