Ingat Jawa Sempat Gelap di 2019? Ini Perbaikan di Sistem PLN

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
08 February 2023 16:10
PT PLN (Persero) mencatat pertumbuhan penjualan listrik 6,17% di 2022. (Dok. PLN)
Foto: PT PLN (Persero) mencatat pertumbuhan penjualan listrik 6,17% di 2022. (Dok. PLN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memastikan sistem ketenagalistrikan di tubuh perusahaan pelat merah saat ini dalam kondisi lebih kokoh. Hal tersebut belajar dari insiden blackout atau pemadaman listrik massal yang pernah terjadi pada 4 Agustus 2019 lalu.

Menurut Darmawan, berkaca dari kejadian tersebut, PLN saat ini telah menambahkan 2 jalur transmisi besar dari barat ke timur Jawa, menjadi 6 jalur utama transmisi. Jalur transmisi tersebut yakni SUTET 500 kV PLTU Indramayu - Cibatu Baru (Deltamas).

Adapun penyelesaian Proyek Strategis Nasional 2 jalur SUTET 500 kV Indramayu - Cibatu Baru (Deltamas) pada Maret 2022 yang lalu melengkapi 2 jalur Ungaran-Mandirancan dan 2 jalur Pedan-Tasikmalaya sebelumnya.

"Untuk itu kondisi blackout 2019 sudah kita perbaiki, pertama kita sudah bangun tambahan SUTET 500 KV dari Indramayu ke Cibatu baru yang tentunya menambah kapasitas daya dari timur ke barat. Kami juga menambah dua jalur SUTET dari Ungaran," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (8/2/2023).

Guna mencegah terjadinya insiden pemadaman listrik seperti yang sempat terjadi pada 2019 lalu itu, PLN pun menurutnya telah mengembangkan konsep "Six Lines of Defence Anti Blackout", dimulai dengan melakukan pengawasan aset kelistrikan secara end to end.

Dia memaparkan, strategi anti blackout tersebut antara lain meningkatkan keandalan jaringan transmisi utama (backbone), lalu terus memantau kemampuan pembangkit merespons kondisi darurat dan sistem melokalisir gangguan, meningkatkan keandalan skema pertahanan, mengawasi kemampuan pembangkit beroperasi pada batas minimal pembebanan, lalu memantau kecepatan dalam pemulihan pembangkit, memantau kecepatan penormalan sistem kelistrikan, dan memantau ketahanan sistem.

"Sistem operasi kelistrikan Indonesia sangat kokoh dengan transformasi berbasis digital yang terintegrasi end to end dalam pemantauan dan operasinya," ucapnya.

Di samping itu, Darmawan juga memastikan bahwa kondisi kelistrikan nasional saat ini dalam kondisi sangat baik, terutama apabila dibandingkan dengan negara lain seperti Pakistan dan Jerman.

Menurut dia, kondisi kelistrikan RI jauh berbeda dengan Pakistan maupun Jerman yang terancam krisis listrik, bahkan Pakistan sempat gelap gulita karena kekurangan pasokan listrik. Sementara di Indonesia, pasokan listrik aman dan semakin kokoh.

Rentannya pasokan listrik di kedua negara tersebut menurutnya tak lain karena pasokan bahan bakar pembangkit listrik yang masih bergantung pada negara lain, terutama gas.

Dia menjelaskan, meski pada akhir 2021 lalu pasokan batu bara untuk pembangkit listrik PLN sempat kritis, di mana pasokan batu bara untuk 10 pembangkit listrik kurang dari lima hari operasi, namun kini stok batu bara untuk pembangkit listrik perseroan rata-rata sudah di atas 20 hari.

"Ini kondisi terbaik sepanjang sejarah dari laporan keuangan kami sangat berbeda sekali di tahun 2021 kami dengan terpaksa membakar BBM dalam jumlah sangat besar itu utama kami juga harus tambah pasokan gas," kata dia.

Untuk kilas balik, pada Minggu, 4 Agustus 2019 pukul 11.45 WIB lalu telah terjadi pemadaman listrik besar-besaran di Jawa. Adapun penyebab dari kejadian listrik padam di Jawa ini yaitu karena terjadinya gangguan saluran udara di jaringan transmisi Ungaran pada sirkuit 1, lalu disusul pada sirkuit kedua.

Akibatnya, jaringan listrik dari Depok-Tasikmalaya mengalami gangguan hingga berujung pada padamnya listrik.

Insiden listrik padam pada 2019 ini merupakan insiden padam listrik terbesar setelah sempat terjadi pada 1997 dan 18 Agustus 2005 di mana Jawa-Bali saat itu juga mengalami pemadaman listrik (blackout).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 11.819 Keluarga Terima Program Sambung Listrik Gratis PLN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular