Eropa Siap Jatuhkan 'Bom' Baru ke Rusia, Mau Hancurkan Moskow

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
04 February 2023 12:40
Ukrainian servicemen remove a grad rocket in a damaged house after an attack, amid Russia's invasion of Ukraine, in Kherson, Ukraine January 29, 2023. REUTERS/Nacho Doce
Foto: REUTERS/NACHO DOCE

Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Eropa siap untuk memberikan sanksi baru ke Rusia. Peringatan ini menjelang satu tahun serangan negara itu ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.

"Kami akan memperkenalkan dengan mitra G7 kami batas harga tambahan untuk produk minyak Rusia, dan pada 24 Februari, tepat satu tahun sejak invasi dimulai, kami bertujuan untuk menerapkan paket sanksi ke-10," kata Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat berkunjung ke Kyiv, dilansir AFP, Sabtu (4/2/2023).

Selama hampir satu tahun terakhir, Eropa memang terus memberikan sederet sanksi untuk Moskow. Menurut von der Leyen, sanksi yang ada telah mengikis ekonomi Rusia.

Dia juga menyinggung terkait pembatasan harga minyak Rusia. Menurutnya sanksi itu merugikan Moskow sekitar 160 juta euro per harinya.

Presiden Ukraina Volvodymyr Zelenskyy juga mendesak Uni Eropa dapat menjatuhkan lebih banyak sanksi pada Rusia. Sebab menurutnya laju sanksi yang diberikan saat ini sedikit melambat.

"Negara teroris malah meningkatkan kecepatan adaptasi terhadap sanksi. Itu harus diselesaikan. Kami percaya bahwa kami bisa melakukannya bersama," kata dia.

Zelensky juga mengingatkan Moskow tengah menyusun kembali pasukannya. Ini dilakukan dalam rangka balas dendam pada Eropa dan juga Ukraina.

"Sekarang Rusia sedang memusatkan kekuatannya. Kita semua tahu itu. Rusia bersiap untuk mencoba membalas dendam, tidak hanya terhadap Ukraina, tetapi terhadap Eropa bebas dan dunia bebas," kata Zelensky.

Sementara itu, Rusia menuding Eropa memiliki misi untuk menghancurkan Moskow. Ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang juga mengecam kunjungan Ursula von der Leyen ke Kyiv.

"Ursula von der Leyen... mengatakan bahwa hasil dari perang seharusnya adalah kekalahan Rusia, jenis kekalahan yang selama beberapa dekade, selama beberapa dekade, Rusia tidak dapat memulihkan ekonominya," kata Lavrov.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesan Tahun Baru Dari Putin, Beri Sinyal Masa Depan Perang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular