PM Israel ke Prancis untuk Rayu Emmanuel Macron, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mendapatkan dukungan terhadap program nuklir Iran.

Kedutaan Israel di Paris mengatakan pasangan itu akan membahas "upaya internasional untuk menghentikan program nuklir Iran".

Netanyahu berharap bahwa peran Iran memasok pesawat tak berawak ke penjajah Rusia di Ukraina serta tindakan keras terhadap protes di dalam negeri akan mendorong sekutu Barat untuk menghentikan upaya menghidupkan kembali kesepakatan 2015 atas dorongan atomnya.

Netanyahu juga mengatakan Israel sedang mempertimbangkan untuk mengirim bantuan militer ke Ukraina. Artinya, dia mulai mengendurkan sikapnya yang sebelumnya lebih netral atas konflik tersebut.

Prancis pun setuju bahwa "ketegasan" diperlukan dalam berurusan dengan Iran, kata seorang sumber diplomatik kepada AFP, menyebut program nuklirnya "berbahaya" dan menyoroti perannya dalam perang Ukraina.

Teheran juga menahan beberapa warga negara asing yang dianggap pemerintah Barat sebagai sandera politik.

Namun, kantor Macron mengatakan pemimpin Prancis itu akan "menegaskan kembali (kepada Netanyahu) perlunya semua pihak menghindari langkah-langkah yang mungkin memicu siklus kekerasan" antara Israel dan Palestina, sambil menawarkan "solidaritas Prancis dengan Israel dalam menghadapi terorisme".

Adapun, kunjungan Netanyahu pada Kamis (2/2/2023) dilakukan saat orang Israel dan Palestina saling bertukar roket dan rudal di atas Gaza, menandai episode kekerasan terbaru saat konflik meningkat.

Seminggu yang lalu, tujuh orang tewas dalam penembakan massal oleh seorang Palestina di sebuah sinagoga di Yerusalem timur yang dicaplok, satu hari setelah serangan Israel di Tepi Barat menewaskan 10 orang Palestina.