
Penampakan Wisma Atlet Kosong Melompong Tak 'Berpenghuni'
Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran resmi berhenti beroperasi sejak 31 Desember 2022.

Suasana sepi Tower 6 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran resmi berhenti beroperasi sejak Covid mulai 31 Desember 2022 (CNBC indonesia/Tri Susilo)

Tenaga kesehatan (nakes) dan relawan yang bertugas secara otomatis menjadi purnatugas. Meski demikian, masih ada tenaga medis yang bersiaga 5-10 orang khusus di tower 6 saja, yang lain kosong melompong. (CNBC indonesia/Tri Susilo)

Pantauan di lapangan khusus Tower 6 RSDC Wisma Atlet Kemayoran masih disiagakan hingga Maret 2023, sedangkan tower lainnya sudah kosong sebulan terakhir tak ada 'penghuni' pasien. Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta merespons usulan Anggota DPRD DKI yang mengusulkan agar Wisma Atlet dikelola Pemprov. (CNBC indonesia/Tri Susilo)

Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengusulkan agar Wisma Atlet dikelola Pemprov DKI. Ida memandang lebih baik diambil alih oleh Pemprov DKI daripada dibiarkan kosong selepas tak lagi difungsikan sebagai rumah sakit darurat COVID-19. (CNBC indonesia/Tri Susilo)

Ida menyebutkan sebelumnya dia pernah berdiskusi dengan almarhum Sekda DKI Saefullah agar Wisma Atlet dijadikan rumah sakit penanganan COVID-19. Sampai akhirnya gagasan itu pun diterima. (CNBC indonesia/Tri Susilo)

Jika usul ini disetujui, Ida menyebutkan, bisa saja sebagian lantai Wisma Atlet difungsikan sebagai rumah sakit. Sedangkan sisanya digunakan untuk hunian warga. (CNBC indonesia/Tri Susilo)

"Saya pikir tidak ada salahnya juga pemda DKI memproses itu untuk kita minta, jadikan rusun atasnya, bawahnya kita buat rumah sakit, rumah sakit anaklah, kita kan butuh," ujarnya. (CNBC indonesia/Tri Susilo)

Politikus PDIP itu lantas meminta agar DKI tak perlu merasa sungkan kepada pemerintah pusat. Sebab, kondisi serupa terjadi di Pasar Rumput, yang dibangun oleh Kementerian PUPR, namun dikelola oleh Pemprov DKI. (CNBC indonesia/Tri Susilo)