IMF Ungkap Simalakama Kebangkitan Ekonomi China, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) merilis prediksinya terkait ekonomi global pada 2023. Dalam paparan World Economic Outlook Update January 2023, lembaga itu memperkirakan perekonomian China akan tumbuh 5,2% pada tahun ini.

IMF mengungkapkan hal ini dipicu oleh pembukaan kembali Negeri Tirai Bambu pasca penguncian Covid-19. Pembukaan ini akhirnya dapat mengatasi permasalahan rantai pasok dunia yang sempat terganggu.

"Sehingga hal ini akan berdampak pada gangguan sisi penawaran dan juga meningkatkan permintaan domestik," ujar Kepala Ekonom dan Direktur Riset IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, Selasa (31/1/2023).

Baca: AS dan Eropa Jadi Resesi? Ini Kabar Terbaru IMF!

Menurutnya pembukaan kembali negara dengan populasi terbesar dunia itu memiliki dampak yang luas. Bahkan, pertumbuhan China dapat mendorong pertumbuhan ekonomi negara lain.

"Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa untuk setiap persentase poin pertumbuhan di China, akan terjadi percepatan 0,3% di dunia. Ini akan lebih terasa oleh negara-negara yang memiliki hubungan lebih dekat dengan China."

Meski begitu, Gourinchas mengingatkan resiko yang dapat menghantui dunia terkait pertumbuhan ekonomi China. Menurutnya, hal ini dapat berakibat pada tekanan sisi permintaan komoditas dunia dan akhirnya mendongkrak harga dan meningkatkan kembali angka inflasi.

Baca: Hantu Inflasi Gentayangan, Ini Wejangan IMF buat Bank Sentral

"Walau begitu, hal ini tidak akan menyebabkan percepatan inflasi yang datang dari kenaikan harga komoditas. Bahkan, dalam perkiraan kami, harga komoditas pangan dan energi akan turun di tahun 2023."

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fakta-Fakta Ekonomi China Dekati Jurang Resesi