Beras Belum Beres, Harga Minyak Goreng Naik, Beneran Langka?

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
Senin, 30/01/2023 16:02 WIB
Foto: Minyak goreng kemasan rakyat (Minyakita). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak goreng curah dan kemasan sederhana terpantau bergerak naik. Bahkan, melampaui harga yang ditetapkan pemerintah (harga eceran tertinggi / HET).

Panel Harga Badan Pangan hari ini (Senin, 30/1/2023 pukul 15.38 WIB) menunjukkan, harga minyak goreng curah naik Rp10 jadi Rp14.940 per liter. Padahal, sepekan lalu harganya masih di Rp14.810 per liter dan terus naik setiap harinya hingga saat ini.

Harga tertinggi hari ini dilaporkan mencapai Rp20.000 per liter di Maluku Utara dan terendah Rp13.400 per liter di Kepulauan Riau.


Sementara, harga minyak goreng kemasan sederhana naik Rp40 jadi Rp17.910 per liter. Padahal, sepekan lalu masih di Rp17.850 per liter.

Harga tertinggi hari ini mencapai Rp23.460 per liter, terjadi di Maluku dan terendah di Jambi yaitu Rp15.780 per liter.

Padahal, jika mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 49/2022 tentang Tata Kelola Program Minyak Goreng Rakyat, harga minyak goreng tersebut masih di atas HET yang dipatok pemerintah.

Di mana, pasal 10 Permendag yang ditetapkan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan pada 29 September 2022, diundangkan dan mulai berlaku pada 3 Oktober 2022 itu menetapkan:

(1) Pengecer wajib menjual MGR (Minyak Goreng Rakyat) dengan harga di bawah atau sama dengan HET.

(2) HET sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar:

     a. Rp 14.000,00 /liter atau Rpl5.500,00/kg untuk MGR dalam bentuk curah; dan
     b. Rp14.000,00/liter untuk MGR dalam bentuk kemasan.

Barang Langka?

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) melaporkan, saat terjadi kelangkaan minyak goreng di pasar. Yaitu, minyak goreng kemasan sederhana, Minyakita, dan merek lain yang berlabel HET.

"Benar (terjadi kelangkaan Minyakita dan minyak goreng kemasan HET)," kata Kabid Infokom IKAPPI Reynaldi Sarijowan kepada CNBC Indonesia, Senin (30/1/2023).

Menurutnya, kelangkaan tidak hanya terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Terbukti, imbuh dia, harga bergerak naik.

"Nggak (Tidak hanya di Jabodetabek). Di NTB (Nusa Tenggara Barat) dan Bali sudah menyentuh Rp16.000 dan Kalimantan juga sama," tambahnya.

Ketua DPP Bidang Penguatan Usaha & Investasi IKAPPI Ahmad Choirul Furqon pun meminta pemerintah segera mengambil langkah tegas.

"Minyak goreng merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Saat ini minyak goreng subsidi di lapangan sudah mengalami kelangkaan. Kalaupun ada itu pun harganya sudah tidak sesuai HET, bahkan jauh dari batas HET, " kata Ahmad dalam keterangan tertulis.

Menurutnya, hal ini adalah kondisi ini tidak wajar atau terdapat sebuah anomali.

"Kelangkaan minyak goreng ini menjadi terasa aneh karena sudah memasuki momentum yang sangat menentukan. Yaitu Pemilu dan 2 bulan menjelang Ramadan," katanya.

"Kami sangat berharap pemerintah dapat mengurai kondisi ini. Jangan sampai ada pihak-pihak tertentu yang sengaja membuat harga minyak goreng yang harusnya hak rakyat kecil malah bergejolak," pungkasnya.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Geger! Takaran Minyakita Dicurangi, Ini Gerak Cepat Pemerintah