Tsunami PHK Lagi! Raksasa Ini Pecat 6.000 Karyawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali terjadi. Philips mengatakan akan memangkas 6.000 pekerjaan di seluruh dunia, Senin (30/1/2023).

Perusahaan asal Belanda itu mencatat rugi bersih 105 juta euro di kuartal keempat (Q4) 2022. Secara keseluruhan di tahun lalu, perusahaan mencatat rugi 1,605 miliar euro.

Penarikan besar-besaran produk ventilator dan alat bantu pernapasan karena risiko masalah kesehatan menjadi penyebab. Keduanya sudah ditarik sejak 2021 karena berpotensi menimbulkan kanker.

Baca: Aljazair hingga Venezuela, 5 Negara dengan Harga BBM Terendah

"Pengurangan tenaga kerja kami yang sulit, tetapi perlu lebih lanjut hingga 2025," kata Kepala Eksekutif Roy Jakobs, dikutip AFP.

"Sebanyak 3.000 PHK baru akan dilakukan pada tahun 2023," tambahnya.

Pengumuman hanya tiga bulan setelah perusahaan mengaku akan memangkas 4.000 pekerja. Oktober, Jakobs mengatakan Philips perlu meningkatkan kinerja dan menyederhanakan cara kerja untuk meningkatkan "kelincahan dan produktivitas".

Philips awalnya merupakan perusahaan pencahayaan, lebih dari 130 tahun yang lalu. Namun Philips telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir dan fokus menjual produk perawatan kesehatan elektronik kelas atas.

Baca: Bos NATO Sebut Siap Bentrok Langsung dengan Rusia, Jadi PD 3?

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Bocoran Pengusaha Soal PHK Massal, Ini yang Terjadi!

(sef/sef)