Duh! Target Kemiskinan Pak Jokowi di 2024 Sulit Dicapai
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono melihat target penurunan angka kemiskinan ke level 7% sesuai dengan target RPJMN 2020-2024 sulit untuk dicapai. Sementara itu, target angka kemiskinan ekstrem sebesar 0% pada akhir 2024.
"Kalau lihat dari tren data, slope-nya, sepertinya agak sulit untuk mencapai diangka 7%, maupun kemiskinan ekstrem dari 2,04% di 2022 ke 2024menjadi 2024. Kalau lihat tren datanya, sulit rasanya," kata Margo, dalam Launching Reformasi Birokrasi BPS Tahun 2023 dan Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020, Senin (30/1/2023).
Data BPS menunjukkan angka kemiskinan pada tahun 2022 telah turun ke kisaran 9,5%, dibandingkan 10,1% pada 2021. Sementara itu, angka kemiskinan ekstrem pada 2023 baru mencapai 2,04%.
Ini artinya pemerintah hanya memerlukan waktu satu tahun untuk menurunkan angka kemiskinan. Margo menegaskan hal ini sulit dilakukan jika pemerintah hanya melakukan business as usual.
Oleh karena itu, Margo menilai perlu ada perbaikan yang sistematis. Langkah ini memerlukan tata kelola penanggulangan kemiskinan. Di antaranya, perbaikan data kemiskinan.
Pertama, kemiskinan bersifat dinamis sehingga pemutakhiran data perlu dilakukan secara rutin, terintegrasi, dan berkesinambungan.
Kedua, standarisasi siapa si miskin sehingga penentuan target tepat sasaran dan tidak berbeda-beda antara kementerian, lembaga serta daerah.
Sebagaimana diketahui, BPS diberikan tugas untuk melakukan evaluasi pengentasan kemiskinan ekstrem. "Dan ini saya laporkan kepada Presiden bagaimana progres pemerintah terkait kemiskinan ekstrem," katanya.
(haa/haa)