Wah! Sri Mulyani Happy Ada Kabar Baik dari AS, Ini Ceritanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Amerika Serikat (AS) pada kuartal IV-2022 ternyata tidak selemah yang dibayangkan. Hal ini menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan memberikan dampak positif terhadap dunia, termasuk Indonesia.
"Baru tadi malam saya lihat dan baca AS kuartal IV memang melemah tapi tidak sedalam seperti yang diperkirakan," ungkap Sri Mulyani saat meninjau Cikarang Dry Port (CDP), Jumat (27/1/2021).
AS mengumumkan ekonomi mereka tumbuh 2,9% (quarter to quarter/qtq) pada kuartal IV-2022. Pertumbuhan tersebut di atas ekspektasi pasar yang berada di kisaran 2,6%.
Sepanjang 2022, ekonomi Negara Paman Sam tumbuh 2,1%. Angka tersebut memang jauh di bawah pertumbuhan pada 2021 yang mencapai 3,2%. Namun, pertumbuhan terbilang tinggi di tengah hantaman tingginya inflasi dan suku bunga di AS.
Pada awal tahun, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi dunia suram, di mana sepertiga dunia akan alami resesi. AS menjadi salah satu negara yang diperkirakan terkena resesi tersebut.
"Waktu dilihat di 2022-2023 disampaikan IMF dunia akan mengalami situasi yang kelam, tapi sekarang tone-nya sudah mulai I think is a little bit better worst," jelasnya.
Eropa juga ternyata tidak seburuk yang dibayangkan. "Kalau kita lihat Eropa juga saya lihat kondisi PMI-nya untuk manufaktur mereka sudah masuk ekspansi. Ini ada harapan," terang Sri Mulyani.
Meski demikian. pemerintah tetap waspada atas ketidakpastian yang dimungkinkan muncul ke depan. "APBN kita 2023 optimis karena kita berhasil mengelola covid, menjaga pemulihan secara kuat namun kita juga waspada bahwa tantangan belum dan tidak akan berhenti," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Inflasi Amerika Makin Panas, Sri Mulyani Was-was
(mij/mij)