Gaji PNS di Atas Rata-rata Orang RI, Tapi Banyak Utang
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas kembali mengingatkan kepada seluruh pegawai negeri sipil (PNS) bahwa pendapatan mereka kini sudah di atas rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia.
Ini dia buktikan dari grafik perbandingan antara data anggaran satu orang PNS per tahun dengan pendapatan per kapita Indonesia. Dari situ kata dia terlihat bahwa grafik anggaran pendapatan satu orang PNS per tahun selalu di atas pendapatan per kapita masyarakat Indonesia.
Namun, ia menilai, jika para PNS masih merasa kurang dari pendapatan yang ia terima selama ini, lebih disebabkan kebiasaan konsumtif mereka yang dilampiaskan dengan utang atau kredit. Akhirnya pendapatan mereka hanya habis untuk membayar kredit konsumtif.
"Kalau kita lihat sebenarnya kesejahteraan ASN ini sudah di atas rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia. Kalau kurang ya itu karena banyak kreditan, kalau cukup Insya Allah cukup," kata Anas dalam acara Sosialisasi PermenPANRB No. 1/2023 tentang Jabatan Fungsional di Jakarta, Jumat (27/1/2023).
Saat memberikan kata sambutan pada penutupan acara ASN Culture Fest 2023 di The Westin Jakarta, Rabu (25/01/2023), Anas juga sebetulnya telah menyinggung permasalahan ini. Ia pun mengingatkan supaya PNS mengurangi kebiasaan kredit konsumtif karena memberi dampak buruk jika tidak diperuntukkan untuk belanja yang penting.
"Jadi sebenarnya kalau konsep cukup ya cukup, kurang karena banyak kreditan. Memang lembaga kredit ini meracuni kita, gagal lewat kita, lewat istri kita, gagal lewat istri kita, lewat hp anak kita, sehingga kita termasuk negara yang sangat konsumtif. Yang tidak perlu dibelanjakan, yang tidak produktif dibelikan," tuturnya.
Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada PNS supaya banyak-banyak bersyukur dari pendapatan yang diperoleh saat ini. Sebab, PNS menurutnya adalah jenis pekerjaan yang selalu mendapatkan pendapatan pasti atau fix income di saat banyak masyarakat yang pendapatannya tak menentu karena tergantung pergerakan ekonomi.
"Jadi di tengah goncangan ekonomi dunia ASN ini fix income. Maka kita musti bersyukur ya, kalau kurang ya kurang, menteri ini kalau gaji kurang ya kurang, lah benar siang malam kalah sama komisaris. Tapi kita harus bersyukur supaya kita sehat dan wajah kita cerah dan kalau bersyukur insya Allah cukup terus," ucap Anas.
(mij/mij)