Jokowi Kaget Soal Sodetan Ciliwung, Ini Pernyataan Lengkapnya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
27 January 2023 13:15
Presiden Jokowi Menghadiri Pembukaan Rakernas Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Penurunan Stunting, Auditorium BKKBN Halim PK Jakarta Timur, 25 Januari 2023. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Jokowi Menghadiri Pembukaan Rakernas Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Penurunan Stunting, Auditorium BKKBN Halim PK Jakarta Timur, 25 Januari 2023. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek Sodetan Ciliwung di Jakarta Timur menjadi buah bibir semenjak Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan Proyek Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung, 24 Januari 2023. Semenjak itu, di netizen heboh bertanya-tanya dengan kabar bahwa proyek tersebut mangkrak selama 6 tahun.

Presiden Jokowi sendiri mengaku kaget dengan perkembangan proyek ini, padahal sebelumnya dianggap mangkrak bertahun-tahun terutama di bagian outlet saluran sodetan yang mengarah ke Kanal Banjir Timur (KBT).

Berikut pernyataan lengkap Jokowi seperti dikutip dari laman setkab.go.id, Jumat (27/1).

Iya, ini kita kembali ke Ciliwung, jadi kembali ke banjir Jakarta. Kita tahu penanganan banjir Jakarta ini harus dari hulu sampai ke hilir. Di hulunya sudah kemarin selesai dibangun Bendungan Ciawi, kemudian Bendungan Sukamahi, sudah di atas.

Nah, di bawah, kalau sudah sampai Jakarta masih ada masalah, sekarang juga sebentar lagi akan selesai ini mungkin April, insyaallah sudah selesai sodetan Ciliwung, yang sudah berhenti enam tahun. Ini kemarin 1,5 bulan telah dibebaskan lahan di sini, sehingga bisa dimulai lagi pengeborannya dan kita harapkan nanti di April insyaallah sudah selesai. Dan, ini akan mengurangi banyak sekali lahan genangan, lahan banjir yang ada di Jakarta.

Karena ini dari Sungai Ciliwung kalau sudah dibuka siaga empat, itu akan mengurangi 33 meter kubik per detik, gede banget. Kemudian kalau pada siaga satu, 63 meter kubik per detik, gede sekali. Karena terowongan ini salurannya ini 3,5 meter (dua), kanan 3,5 meter, kiri terowongannya 3,5 meter, sepanjang 1,2 km. Ini sangat, kalau nanti sudah berfungsi, ini sangat mengurangi banjir yang ada di Jakarta.

Kalau ini sudah, urusannya tinggal yang ketiga, urusan pompa yang ada di sungai-sungai dan juga normalisasi Ciliwung, normalisasi 12 sungai yang ada: Mookervart, Kali Pesanggrahan, Kali Angke, Kali Cipinang, dan yang lain-lainnya, juga harus dinormalisasi, kalau kita ingin Jakarta tidak banjir. Plus, yang di Utara banjir rob, baik dengan tanggul laut maupun dengan giant sea wall, itu juga segera harus dimulai. Saya sudah perintahkan ke Gubernur DKI. Sudah.

Wartawan
Wilayahnya, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nanti ditanyakan ke Pak Gub.

Wartawan
Mungkin bisa dijelaskan tadi kan enam tahun sempat mangkrak, apa sih kendala tidak membangun?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pembebasan. Tadi saya sampaikan, pembebasan. Saya juga kaget dikerjakan oleh Pak Gubernur Heru. Saya enggak tahu pendekatannya apa, tapi selesai. Sehingga saya ke sini tadi, karena sudah selesai.

Wartawan
Harapannya apa setelah selesai dibangun?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini tanyakan ke Gubernur. Karena masih ada yang namanya banjir rob, giant sea wall, tanggul laut, dari atas belum selesai. Masih yang dari pantai ke sini, belum selesai. Bukan pekerjaan yang mudah, tapi kalau konsisten kita kerjakan akan mengurangi, mengurangi, mengurangi, mengurangi, sampai nanti akhirnya hilang.

Wartawan
Optimistis enggak, Pak, kalau April akan selesai?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Selesai, baru ditengok tadi ke dalam, kita lihat terowongannya ke dalam, tunnel boring-nya sudah bergerak lagi. Rampung, lihat nanti di April ya, sudah.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular