Internasional
Negeri Maribeth Cerah, Ekonomi Tumbuh 7,6% di 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Filipina mengalahkan ekspektasi pada tahun 2022 lalu. Hal ini didorong oleh belanja konsumen yang kuat meskipun harga-harga barang mencatatkan kenaikan.
Dalam rilis resmi Kamis (26/1/2023), produk domestik bruto (PDB) Filipina meningkat 7,6% pada tahun 2022. Angka tersebut melampaui target pertumbuhan pemerintah sebesar 6,5 hingga 7,5%.
"Ada begitu banyak permintaan yang terpendam... dan itu secara signifikan meningkatkan kegiatan ekonomi," kata Sekretaris Perencanaan Sosio Ekonomi Arsenio Balisacan dalam sebuah pengarahan yang dikutip AFP.
Pertumbuhan dalam tiga bulan terakhir tahun ini juga mengalahkan ekspektasi. Meningkat 7,2% terhadap estimasi median 6,6% dalam survei ekonom Bloomberg.
"Perbaikan kondisi pasar tenaga kerja, peningkatan pariwisata, balas dendam dan belanja liburan, serta dimulainya kembali kelas tatap muka mendukung pertumbuhan di kuartal ini," tambah Balisacan.
"Pengeluaran konsumen melewati kenaikan inflasi karena permintaan yang terpendam untuk berbelanja di restoran dan hiburan serta lebih banyak pekerjaan memicu permintaan domestik."
Sementara itu, inflasi mencapai 8,1% pada Desember 2022, tercepat dalam 14 tahun terakhir. Untuk setahun penuh, inflasi Filipina berada di angka 5,8%.
Balisacan mengatakan menjaga harga komoditas dan memastikan ketahanan pangan menjadi prioritas utama pemerintah di tengah tantangan global yang masih terus menghantui. Untuk tahun 2023, pihaknya menargetkan pertumbuhan di angka 6 hingga 7%.
"Kami yakin bahwa kami akan tetap berada di lintasan pertumbuhan tinggi kami," ujarnya lagi. "Itu adalah pertumbuhan yang sangat terhormat bagi perekonomian Filipina jika kita mencapainya."
[Gambas:Video CNBC]
'Hantu' Inflasi Nyata di Asean, Ini Bukti Terbarunya
(sef/sef)