Sri Mulyani Ungkap Alasan IMF Dkk Bikin Ramalan Gelap di 2023

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
26 January 2023 14:42
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023, dengan tema Financial Inclusion and ESG: The Road to Equitable and Economic Prosperity di Gedung BRI, Jakarta, Kamis (26/1/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023, dengan tema Financial Inclusion and ESG: The Road to Equitable and Economic Prosperity di Gedung BRI, Jakarta, Kamis (26/1/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan alasan mengapa banyak lembaga internasional menerbitkan proyeksi gelap dan mendung untuk 2023.

Sebelumnya, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2023 dari menjadi 2,7% dari sebelumnya 2,9%. Sementara itu, Bank Dunia memperkirakan ekonomi global hanya akan tumbuh mencapai 1,7% pada tahun ini.

"Lembaga internasional berlomba-lomba buat makin gloomy ada alasannya memang kalau interest rate naik 400-500 bps (basis points) luar biasa dalam 12 bulan pasti ekonomi terkena," kata Sri Mulyani dalam BRI Microfinance Outlook 2023, Kamis (26/1/2023).

Seperti diketahui, sepanjang 2022, banyak negara berlomba menaikkan suku bunga acuan guna meredam laju inflasi yang naik tinggi. Alhasil, dalam situasi suku bunga tinggi, negara berkembang mengalami outflow modal asing. Hal ini menimbulkan tekanan luar biasa, plus dolar menjadi sangat kuat.

"Ini environment yang mengguncang dari global ke sektor keuangan resiko currency, inflasi, suku bunga," katanya.

Hal ini yang menjadi pemicu proyeksi resesi untuk AS dan Eropa.

"Kalau motor penggerak ekonomi resesi sementara RRT adjust lockdown, suddenly open, ini menibmulkan dinamika yang harus diwaspadai," tegasnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seperti IMF & WB, Sri Mulyani Was-was Dengan Situasi Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular