Gempa Hari Ini: Jawa Terguncang, Netizen Bingung Gempa Terus!
Jakarta, CNBC Indonesia - Gempa bumi setiap hari terjadi di berbagai pelosok wilayah Indonesia. Namun, belakangan rentetan gempa makin sering di beberapa wilayah terutama di utara Maluku dan Sulawesi Utara. Bahkan Pulau Jawa pun, catatan BMKG sedang sering terjadi kejadian gempa bumi terutama di bagian selatan.
Misalnya pada hari ini Kamis, dini hari, di Selatan Pulau Jawa, kembali dilanda gempa, khususnya wilayah Pacitan dan sekitar. Kekuatan gempa Magnitudi 4,4 dengan kedalaman dangkal.
"#Gempa Mag:4.4, 26-Jan-2023 02:11:00WIB, Lok:10.52LS, 111.75BT (269 km Tenggara PACITAN-JATIM), Kedlmn:10 Km #BMKG," tulis BMKG.
Gempa ini sudah kesekian kali di lokasi yang sama, sehingga memicu pertanyaan netizen.
"Setiap hari gempa ya?" tanya akun @PejuangRece****
Hal yang sama pun disampaikan netizen lainnya. "Apakah di Ind ini setiap hr terjadi gempa?" tanyanya
Ihwal gempa yang sering melanda Indonesia, karena wilayah Indonesia memang menjadi tempat pertemuan lempeng, sehingga rawan gempa bumi. Belum lagi banyak patahan-patahan di darat yang juga bisa memicu gempa bumi seperti yang terjadi pada Cianjur 21 November 2022, gempa bumi dangkal yang sangat merusak dari patahan baru ditemukan, bernama cugenang.
Mengenai seringnya gempa bumi di selatan Jawa, terutama di selatan Pacitan, BMKG pernah menyampaikan penjelasannya. Pantai selatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada umumnya merupakan morfologi dataran pantai, perbukitan hingga perbukitan terjal yang tersusun oleh batuan berumur Tersier (terdiri - dari batuan sedimen, batugamping dan batuan rombakan gunung api) dan endapan Kuarter (terdiri - dari endapan aluvial pantai, aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda).
Sebagian batuan berumur Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi. Selain itu morfologi perbukitan yang tertutup oleh batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan akan berpotensi terjadi gerakan tanah/ longsoran apabila dipicu guncangan gempabumi kuat dan curah hujan tinggi di daerah ini.
Kejadian gempa bumi tersebut berasosiasi dengan aktivitas zona penunjaman yang terbentuk akibat tumbukan antara Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Samudera Indo-Australia dengan mekanisme sesar naik dan berarah relative barat - timur.
(hoi/hoi)