Kemen-PANRB Dekati Perusahaan Elon Musk & Mandiri, Ada Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah melakukan transformasi Mal Pelayanan Publik (MPP) dari sistem pelayanan offline, yang mengharuskan masyarakat untuk datang ke lokasi, menjadi berbasis digital. Perubahan ini dimaksudkan agar pelayanan publik dapat dilakukan lebih efisien dan akuntabel.
Demikian disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas dalam acara Penutupan ASN Culture Fest 2023, Rabu (25/1/2023).
"Digitalisasi jadi concern sesuai arahan bapak Presiden, karena kalau digitalisasi jalan, pelayanan pasti cepat, murah, begitu juga lebih akuntabel," jelasnya.
Untuk mengintegrasikan pelayanan publik yang selama ini terpisah, pemerintah menggandeng Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (dukcapil) sebagai saluran data masyarakat.Jika sebelumnya masyarakat mengisi data berulang-ulang, dengan adanya MPP Digital masyarakat diharapkan hanya cukup mengisi data sekali saja.
Selain itu jika sebelumnya masyarakat harus membuat banyak akun di berbagai aplikasi pemerintah, dengan adanya MPP digital masyarakat hanya membutuhkan 1 akun untuk berbagai e-services berbasis data NIK/KTP Digital.
"Dukcapil kita sedang dorong untuk terintegrasi, sehingga nanti kelihatan berbagai data yang muncul, mulai dari bansos, kesehatan, pendidikan, dan layanan yang lain," lanjutnya.
Kemudian, guna menjangkau publik lebih luas, pemerintah bekerja sama dengan Bank Mandiri dan dengan Starlink milik Elon Musk agar nantinya MPP digital ini dapat diakses hingga daerah terpencil di Indonesia.
"Kita sedang exercise (MPP Digital) ini kita juga sedang bertemu dengan Bank Mandiri, Mandiri juga siang malam bekerja karena dia punya Livin Mandiri yang ada di satu daerah yang tidak dijangkau Telkomsel. Dia kerjasama dengan milik Elon Musk, Starlink, kita udah ketemu dengan Mandiri ini lagi diberesin, Karena kementerian nggak punya uang ratusan miliar untuk membuat, tapi tidak ada pintu yang tidak terbuka kalau kita punya mimpi," katanya dengan penuh optimis.
Seperti diketahui, Starlink merupakan program internet satelit yang berada di bawah nauangan SpaceX, perusahaan roket luar angkasa milik Elon Musk. Starlink ingin menjual layanan akses internet pada masyarakat di daerah pedesaan. Selain juga bagian lain dunia yang belum memiliki akses broadband berkecepatan tinggi.
Anas menargetkan MPP digital ini akan rampung pada awal Maret mendatang, meskipun Presiden Jokowi menargetkan selesai pada Mei 2023. Menurutnya ini akan menjadi aplikasi super yang dapat menghubungkan berbagai pelayanan publik di seluruh Indonesia, bahkan masyarakat dapat mengakses data antar wilayah secara online.
"Ini alat kita untuk memperbaiki terus karena kalau target Mei jadinya Desember, jadi kita beresin Februari," pungkasnya.
(haa/haa)